CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Redakan demo, Pemimpin Hong Kong janjikan perumahan dan lapangan kerja


Jumat, 13 September 2019 / 18:40 WIB
Redakan demo, Pemimpin Hong Kong janjikan perumahan dan lapangan kerja
ILUSTRASI. Carrie Lam, Chief Executive Hong Kong


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berjanji akan fokus pada perumahan dan lapangan pekerjaan untuk mencoba mengakhiri tiga bulan lebih aksi unjuk rasa yang terkadang disertai kekerasan.

Lam mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa pemerintahnya akan meningkatkan pasokan perumahan di kota yang dikuasai China itu.

Baca Juga: Redam dampak demo, China minta BUMN mereka untuk mendongkrak investasi di Hong Kong

"Perumahan dan mata pencaharian masyarakat adalah prioritas utama," kata Lam seperti dikutip Reuters. "Pemerintah akan menambah langkah-langkah pasokan perumahan yang akan terus diberlakukan dan tidak ketinggalan."

Percikan utama aksi protes adalah RUU ekstradisi yang sekarang sudah ditarik dan kekhawatiran bahwa China mengikis kebebasan sipil. Tetapi banyak pemrotes terutama kalangan muda yang juga marah dengan biaya hidup yang tinggi dan kurangnya prospek pekerjaan.

Hong Kong memiliki beberapa real estat termahal di dunia dan banyak orang muda mengatakan kebijakan perumahan kota itu tidak adil, menguntungkan orang kaya sambil memaksa mereka untuk tinggal bersama orang tua mereka atau menyewa apartemen seukuran "kotak sepatu" dengan harga selangit.

Baca Juga: Aksi demo belum reda, seri turnamen tenis WTA di Hong Kong ditunda

Komentar Lam muncul ketika para aktivis merencanakan aksi terbaru dalam serangkaian protes di negara bekas koloni Inggris tersebut.

Demonstrasi dimulai pada bulan Juni 2019 sebagai tanggapan terhadap RUU ekstradisi yang akan memungkinkan orang Hong Kong untuk dikirim ke China daratan untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan Partai Komunis China. Belakangan aksi unjuk rasa telah meluas ke seruan untuk demokrasi.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×