kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Redam aksi protes, junta Myanmar berlakukan darurat militer


Senin, 08 Februari 2021 / 21:50 WIB
Redam aksi protes, junta Myanmar berlakukan darurat militer
ILUSTRASI. Seorang demonstran menunjukkan salam tiga jari ketika orang-orang berdemonstrasi dalam protes menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

Militer pekan lalu menahan Aung San Suu Kyi dan puluhan anggota lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), mengakhiri satu dekade pemerintahan sipil dan memicu kecaman internasional.

Dalam menghadapi gelombang pembangkangan yang semakin berani, lembaga penyiaran negara MRTV memperingatkan, penentangan terhadap junta melanggar hukum dan menandakan kemungkinan tindakan keras.

"Tindakan harus diambil sesuai dengan hukum dengan langkah-langkah efektif terhadap pelanggaran yang mengganggu, mencegah dan menghancurkan stabilitas negara, keamanan publik, dan supremasi hukum," kata pernyataan yang dibacakan oleh seorang penyiar MRTV.

Di Yangon, ibu kota komersial Myanmar, kerumunan orang tumpah ke jalan-jalan utama di kota itu, melumpuhkan lalu lintas.

"Ganyang kediktatoran militer" dan "bebaskan Aung San Suu Kyi", teriak pengunjuk rasa, menunjukkan tiga jari yang melambangkan gerakan mereka saat klakson mobil dibunyikan sebagai bentuk dukungan.

Selanjutnya: Protes kudeta militer, puluhan ribu rakyat Myanmar turun ke jalan



TERBARU

[X]
×