Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Latihan militer Yunani-Prancis pada Kamis di lepas pantai Kreta adalah manifestasi pertama dari komitmen Presiden Emmanuel Macron untuk memperkuat kehadiran Prancis di Mediterania Timur.
Tanpa mengidentifikasi negaranya, Erdogan mengatakan, Yunani didorong untuk mengambil "langkah yang salah" di kawasan itu oleh "negara yang bahkan tidak memiliki pantai di Mediterania Timur".
"Tak seorang pun harus berpikir terlalu tinggi tentang diri mereka sendiri. Biar saya perjelas: Jangan mencoba untuk tampil," kata Erdogan.
Baca Juga: Setelah 86 tahun, warga Turki bisa salat lagi di Hagia Sophia
Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron mengumumkan, Prancis akan meningkatkan kehadiran militernya di Mediterania Timur di tengah memanasnya hubungan Yunani dan Turki.
Dalam sebuah posting di Twitter pada Rabu (12/8), Macron menyebut situasi di Mediterania Timur "mengkhawatirkan", dan mendesak Turki untuk menghentikan pencarian minyak "sepihak" dan "memungkinkan dialog damai" dengan negara tetangganya.
"Saya telah memutuskan untuk memperkuat sementara kehadiran militer Prancis di Mediterania Timur dalam beberapa hari mendatang, bekerja sama dengan mitra Eropa, termasuk Yunani," kata Macron seperti dilaporkan Al Jazeera.