kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Restrukturisasi bisnis untuk perbaiki kinerja (3)


Jumat, 29 September 2017 / 10:00 WIB
Restrukturisasi bisnis untuk perbaiki kinerja (3)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Setelah lama bekerja pada perusahaan lain, Rubens Mello memutuskan kembali mengurus perusahaan keluarga warisan dari kakeknya, Cosan Limited. Awalnya, ia menolak untuk mengelola bisnis Cosan. Tetapi, saat paman tertuanya terkena stroke, Rubens tak kuasa menolak ajakan mengurus perusahaan keluarga itu. Tapi, ia mengajukan syarat yakni ia berhak mengelola Cosan dengan profesional. Belakangan ia malah membeli saham Cosan dari saudaranya.

Rubens Ometto Silveira Mello kini menjadi salah satu orang paling tajir di Brasil. Lewat kapal bisnis yang didirikan sang kakek, Cosan Limited, ia menjadi pemimpin di salah satu konglomerasi swasta terbesar di negara tersebut.

Meski Cosan mengibarkan namanya, namun di awal, Rubens justru membenci kondisi di perusahaan keluarga tersebut. Ia lebih memilih menentukan jalan hidup sendiri dan bekerja di perusahaan lain. Konglomerasi besar lain, Votorantim, menjadi tempatnya mengasah kemampuan bisnis di bawah bimbingan taipan Jose Ermirio de Moraes.

Sementara Cosan dijalankan keluarga besarnya seolah berjalan tanpa arah. Pasalnya tak ada orang yang benar-benar menjadi pemimpin di perusahaan tersebut. Perselisihan kerap terjadi karena kepentingan yang bertabrakan dari tiap anggota keluarga.

Hal ini pun membuat Cosan kesulitan berkembang. Pada tahun 1975, sebenarnya perusahaan tersebut punya minat pada produk sampingan dari pengolahan tebu, yakni etanol. Hal ini dengan melihat potensi pada pasar bahan bakar di negara tersebut.

Pemerintah Brasil pada saat itu meluncurkan program "Pro-Alcool" untuk mengurangi ketergantungan pada minyak asing. Maklum, sejumlah kejadian di dunia internasional membuat harga minyak jadi tak stabil. Seiring harga minyak yang melonjak, Pemerintah Brasil menaikkan investasi eksplorasi dan produksi minyak dari Petrobras, BUMN di bidang migas.

Lalu memperkenalkan subsidi dan potongan pajak untuk pabrik yang bersedia mengubah gula menjadi etanol. Kemudian pada tahun 1976, Brasil mulai mengharuskan semua bensin dicampur dengan etanol.

Saat itu, paman tertua dari Rubens sering meminta saran kepadanya. Bahkan ia pun meminta Rubens untuk kembali ke Cosan untuk memanfaatkan potensi bisnis tersebut. Karena ia sadar, Cosan membutuhkan seseorang yang punya jiwa profesional agar bisa bangkit. Tapi Rubens menolaknya dan memilih melanjutkan karier di Votorantim.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×