kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Ribuan Petugas Keamanan Penerbangan AS Tak Digaji, Terpaksa Cari Pekerjaan Sampingan


Rabu, 22 Oktober 2025 / 21:02 WIB
Ribuan Petugas Keamanan Penerbangan AS Tak Digaji, Terpaksa Cari Pekerjaan Sampingan
ILUSTRASI. Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat yang kini memasuki minggu ketiga telah membuat sekitar 60.000 pegawai federal,. REUTERS/Elijah Nouvelage/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat yang kini memasuki minggu ketiga telah membuat sekitar 60.000 pegawai federal, termasuk petugas keamanan bandara dan pengatur lalu lintas udara, tidak menerima gaji.

Kondisi ini membuat banyak di antara mereka terpaksa menguras tabungan, menumpuk utang kartu kredit, atau mencari pekerjaan paruh waktu demi memenuhi kebutuhan hidup.

Tiga Minggu Tanpa Kepastian Gaji

Para pekerja yang bertanggung jawab menjaga keamanan penerbangan dan kelancaran lalu lintas udara terakhir kali menerima gaji pada pertengahan Oktober, itupun dengan potongan hingga dua hari kerja.

Jika tidak ada kesepakatan anggaran dalam waktu dekat, mereka akan melewati satu periode penuh tanpa gaji, memperburuk tekanan finansial yang sudah dirasakan sejak awal penutupan.

Baca Juga: Shutdown, Perusahaan yang IPO Bisa Manfaatkan Celah Regulasi

Neal Gosman, bendahara serikat pekerja American Federation of Government Employees (AFGE) Local 899 di Minnesota, mengatakan banyak anggotanya mulai mencari pekerjaan tambahan seperti Uber, DoorDash, atau Lyft.

“Orang-orang bilang, ‘Setelah jam kerja, saya akan ngojek atau antar makanan karena harus tetap bisa kasih makan anak di rumah,’” ujar Gosman.

Ia menambahkan bahwa dalam gaji terakhirnya, ia hanya menerima sekitar 60% dari bayaran normal, sementara seorang rekan kerjanya bahkan hanya menerima US$6,34.

Bandara Siapkan Bantuan Pangan untuk Pegawai

Di tengah situasi ini, sejumlah otoritas bandara mulai menyiapkan langkah darurat. Otoritas Bandara Minneapolis–St. Paul berencana membuka rak makanan gratis berisi bahan pangan kering bagi pegawai federal, seperti yang pernah dilakukan saat penutupan pemerintahan 2018–2019.

Jika penutupan berlanjut hingga November, otoritas setempat juga mempertimbangkan untuk menyediakan makan siang kotak bagi mereka.

Namun bantuan semacam itu belum cukup menutupi kebutuhan harian. Seorang petugas TSA di Bandara Dallas–Fort Worth, yang hanya ingin disebut sebagai M., mengaku akan mengajukan pinjaman sebesar US$3.000.

Baca Juga: Shutdown Pemerintahan AS, Bagaimana Donald Trump Membayar Gaji Militer AS?

“Pinjaman ini untuk membayar cicilan mobil dan biaya apartemen baru, karena saya tidak mampu lagi menanggung biaya apartemen lama,” ujarnya.

Pengalaman Buruk 2019 Terulang?

Situasi ini mengingatkan pada penutupan pemerintahan tahun 2019 yang berlangsung 35 hari—terpanjang dalam sejarah AS.

Saat itu, jumlah ketidakhadiran pegawai TSA dan pengatur lalu lintas udara meningkat drastis karena gaji tertunda, sehingga menimbulkan antrian panjang di pos pemeriksaan bandara dan penundaan penerbangan di New York.

Pada hari ke-31 penutupan tersebut, sekitar 10% pegawai TSA dilaporkan tidak masuk kerja—tiga kali lipat dari tingkat normal.

Kini, para pengamat khawatir hal serupa bisa terulang jika pemerintah gagal menyepakati anggaran baru.

Upaya Donasi untuk Pegawai TSA

Sebagai langkah solidaritas, Departemen Transportasi AS pekan lalu membagikan panduan bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan makanan, pakaian, atau barang kebutuhan lain kepada lebih dari 50.000 petugas TSA di seluruh negeri.

Panduan tersebut menyebutkan bahwa sumbangan berupa donat, pizza, dan kopi diperbolehkan, namun tidak untuk uang tunai, serta mengingatkan agar masyarakat tidak memberikan donasi langsung di pos pemeriksaan keamanan.

Baca Juga: Shutdown Bisa Rugikan Ekonomi AS hingga US$15 Miliar per Minggu

Rata-rata pegawai TSA di Amerika Serikat berpenghasilan sekitar US$40.000 per tahun, menjadikan kehilangan satu gaji penuh sebagai beban berat bagi banyak keluarga.

Kebuntuan Politik di Kongres

Penutupan pemerintahan ini terjadi karena Kongres belum mencapai kesepakatan pendanaan. Meskipun Partai Republik—dipimpin Presiden Donald Trump—menguasai kedua kamar Kongres, mereka tetap memerlukan sedikitnya tujuh suara Demokrat di Senat untuk meloloskan rancangan undang-undang anggaran.

Sementara itu, Partai Demokrat bersikeras agar kesepakatan pendanaan mencakup perpanjangan dan peningkatan subsidi layanan kesehatan di bawah Affordable Care Act. Pemungutan suara lanjutan atas rancangan anggaran dijadwalkan dilakukan pada Kamis mendatang.

Seorang petugas TSA di Dayton, Ohio, mengaku kecewa dengan situasi ini. “Saya lebih kecewa karena tidak ada negosiasi yang sungguh-sungguh,” katanya.

“Saya tidak paham kenapa Kongres memainkan catur politik dengan gaji kami,” tambahnya.

Selanjutnya: 10 Kendaraan Mewah Doni Salmanan Berhasil Dilelang, Nilainya Mencapai Rp 9,81 Miliar

Menarik Dibaca: Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×