Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam perjalanan menuju kesuksesan finansial, sering kali kita terperangkap dalam kegiatan kerja, meyakini bahwa tidak ada alternatif realistis lainnya untuk mencapai kekayaan. Tetapi, bagaimana jika ada strategi dan alat alternatif yang dapat membuka dimensi baru dalam penciptaan kekayaan?
Telah terbukti bahwa pandangan bijaksana Robert Kiyosaki, pengarang terkenal "Rich Dad, Poor Dad," memberikan wawasan yang berharga.
Buku "Rich Dad, Poor Dad" pertama kali diterbitkan lebih dari 20 tahun yang lalu, namun tetap relevan dan telah diperbarui secara berkala sejak itu.
Dalam buku tersebut, Kiyosaki membandingkan filosofi keuangan ayah biologisnya yang miskin, seorang akademisi dan guru, dengan filosofi ayah kaya, sahabatnya yang seorang wirausaha yang berfokus pada membangun kekayaan melalui berbagai aset.
Meskipun ayahnya adalah seorang akademisi yang cemerlang, Kiyosaki sendiri mengalami kesulitan di sekolah, dengan penilaian terendah seperti D, F, dan C di hari-hari yang baik. Ayahnya, seorang guru dengan gelar Ph.D. dan kredensial dari universitas bergengsi, menekankan pentingnya pendidikan dan jalur karir konvensional.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ungkap 5 Pekerjaan Sampingan yang Dapat Dikerjakan Dimana Saja
Namun, Kiyosaki mulai meragukan kebijaksanaan konvensional ini sejak kecil. Pada usia 9 tahun, dia bertanya kepada guru kelas empatnya, "Kapan kita belajar tentang uang?" Namun, dia hanya diberi tahu bahwa sekolah tidak mengajarkan hal tersebut kepada siswa.
Pertanyaan tersebut menggelitik Kiyosaki. Mengapa pergi ke sekolah jika itu tidak mempersiapkan seseorang untuk menghadapi dunia nyata dengan mengajarkan tentang uang?
Kiyosaki menganggap bahwa sekolah tidak mengajarkan literasi keuangan dan lebih mengarahkan orang untuk bekerja demi uang, bukan untuk membangun aset yang dapat menghasilkan arus kas yang signifikan dan membawa pada kekayaan.
Baca Juga: Kenaikan Harga Saham Bikin Jumlah Orang Kaya dari India Bertambah
Dengan terus menantang pandangan tradisional tentang pekerjaan dan keuangan, Kiyosaki memperkenalkan kita pada cara berpikir yang berbeda yang mendorong kita menuju kemandirian finansial.
Berikut adalah beberapa strategi alternatif Kiyosaki untuk membangun kekayaan yang bisa Anda terapkan untuk menemukan jalan ke penghasilan di luar pekerjaan rutin Anda:
1. Prioritaskan Arus Kas di Atas Gaji
Berbeda dengan ayahnya, ayah kaya Kiyosaki adalah seorang pengusaha yang tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal. Melalui pembelajaran dari ayah kaya tersebut, Kiyosaki menyadari pentingnya membangun aset yang menghasilkan arus kas, seperti bisnis dan real estat, daripada mengandalkan gaji dari pemberi kerja.
2. Kenali Perbedaan Utang yang Membangun dan Merugikan
Kiyosaki membedakan antara utang yang baik dan yang buruk. Utang yang baik adalah yang membantu meningkatkan kekayaan, seperti pinjaman untuk aset yang menghasilkan pendapatan seperti real estat atau bisnis.
Baca Juga: 6 Cara Efektif Menghadapi Kegagalan Menurut Robert Kiyosaki, Jangan Pernah Takut
3. Manfaatkan Utang dengan Bijaksana
Kiyosaki menggunakan utang untuk membeli aset berwujud seperti emas dan perak. Dia percaya bahwa utang dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperoleh aset jika digunakan secara strategis untuk menghasilkan arus kas dan manfaat pajak.
4. Anggaran Seperti Orang Kaya
Daripada membatasi pengeluaran, fokuslah pada meningkatkan pendapatan Anda. Ini bisa membantu Anda mencapai tujuan keuangan dengan lebih efisien.
5. Bangun Literasi Keuangan
Kiyosaki menekankan pentingnya memperluas pengetahuan keuangan Anda. Menjadi kaya bukan hanya tentang pendidikan konvensional, melainkan juga tentang pemahaman mendalam tentang keuangan dan cara membuat uang bekerja lebih cerdas untuk Anda.
Baca Juga: Cara Melakukan Investasi yang Benar dari THINK biar Tidak Salah Langkah
6. Kendalikan Takdir Finansial Anda
Kiyosaki menegaskan bahwa Anda memiliki kendali atas takdir finansial Anda. Kekayaan tidak diberikan secara acak, melainkan diperoleh melalui keputusan sadar dan keberanian mengambil risiko.
7. Rangkul Risiko
Kiyosaki mendorong kita untuk menghadapi ketakutan akan kegagalan dan mengambil risiko. Dia percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang penting untuk mencapai keberhasilan finansial.
Dengan menerapkan pandangan dan strategi ini, Anda dapat memperluas pemahaman Anda tentang penciptaan kekayaan dan menciptakan jalan menuju kemandirian finansial.