kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Ganti Komandan di Ukraina Saat Pertempuran Memperebutkan Soledar Berkecamuk


Kamis, 12 Januari 2023 / 15:41 WIB
Rusia Ganti Komandan di Ukraina Saat Pertempuran Memperebutkan Soledar Berkecamuk
ILUSTRASI. Sistem rudal Bastion Rusia yang bertugas di pulau Kuril Paramushir, Rusia. Gambar diambil dari video yang dirilis di 5 Desember 2022. Rusia Ganti Komandan di Ukraina Saat Pertempuran Memperebutkan Soledar Berkecamuk.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar saat mereka mencoba merebut Soledar dan memutus jalur pasokan Ukraina.

Dalam kumpulan laporan Kamis pagi dari garis depan, komando militer Ukraina menyebutkan tank dan artileri di daerah Soledar, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.

Rusia telah berjuang untuk memperkuat kendali atas kota itu, yang akan menjadi perolehan terbesar Rusia sejak Agustus setelah serangkaian kemunduran.

Baca Juga: Rusia Umumkan Jumlah Peralatan Tempur Ukraina yang Hancur Selama Perang

Analis militer Ukraina Zhdanov mengatakan situasi di Soledar "mendekati kritis".

"Angkatan bersenjata Ukraina mempertahankan posisi mereka. Sekitar setengah kota berada di bawah kendali kami. Pertempuran sengit terjadi di dekat pusat kota," katanya di YouTube.

Namun, Zhdanov mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa jika pasukan Rusia merebut Soledar atau Bakhmut di dekatnya, itu akan lebih merupakan kemenangan politik daripada militer.

"Ada lebih banyak politik daripada perang di sini," kata Zhdanov.

Ia melanjutkan jika Rusia mengambil salah satu dari kota-kota tersebut, Rusia akan mencoba menyamakan peristiwa itu dengan merebut Berlin dan Rusia akan menggunakannya untuk tujuan propaganda, baik untuk dunia internasional maupun untuk konsumsi domestik.

Baca Juga: Rusia: Saat Ini Kami Sedang Melawan NATO di Ukraina

"Di dalam Rusia, itu akan memberi mereka kesempatan untuk mengangkat semangat wajib militer dan masyarakat secara keseluruhan. Untuk menyatukan mereka semua," terangnya.

Komando militer Ukraina mengatakan pada Kamis bahwa Rusia merekrut mantan tentara dan petugas penegak hukum untuk bergabung dengan unit paramiliter di Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×