kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Rusia Membalas Serangan Pasukan Ukraina di Wilayah Kursk dengan Rudal & Drone


Rabu, 14 Agustus 2024 / 08:35 WIB
Rusia Membalas Serangan Pasukan Ukraina di Wilayah Kursk dengan Rudal & Drone
ILUSTRASI. Pada Selasa (13/8/2024), pasukan Rusia membalas serangan pasukan Ukraina dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan udara. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (13/8/2024), pasukan Rusia membalas serangan pasukan Ukraina dengan rudal, pesawat nirawak, dan serangan udara. 

Menurut seorang komandan senior Rusia, aksi pembalasan ini berhasil menghentikan kemajuan Ukraina setelah serangan terbesar di wilayah kedaulatan Rusia sejak perang dimulai.

Mengutip Reuters, ribuan tentara Ukraina menerobos perbatasan Rusia seminggu yang lalu dalam serangan mendadak yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin ditujukan untuk meningkatkan posisi negosiasi Kyiv menjelang kemungkinan perundingan dan memperlambat kemajuan pasukan Rusia di sepanjang garis depan.

Pasukan Ukraina menguasai sebagian wilayah Rusia, yang mendorong Moskow untuk mengevakuasi hampir 200.000 orang sementara mereka bergegas mengerahkan pasukan cadangan.

Para blogger perang Rusia melaporkan pertempuran sengit di garis depan Kursk saat Ukraina mencoba memperluas kendali mereka. Meski demikian, mereka mengatakan Rusia mendatangkan tentara dan persenjataan berat serta telah menangkis banyak serangan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan gambar pesawat pengebom Sukhoi Su-34 yang menyerang apa yang disebutnya sebagai pasukan Ukraina di wilayah perbatasan Kursk. Disebukan pula bahwa Rusia telah menangkis serangan di desa-desa sekitar 26-28 km (16-17 mil) dari perbatasan.

Baca Juga: Petani Ukraina Bertahan di Tengah Pertempuran Dekat Perbatasan Rusia

Pasukan Rusia telah menghancurkan total 35 tank Ukraina, 31 pengangkut personel lapis baja, 18 kendaraan tempur infanteri, dan 179 kendaraan lapis baja lainnya selama pertempuran selama seminggu itu, katanya.

"Perjalanan musuh yang tidak terkendali telah dihentikan," kata Mayor Jenderal Apti Alaudinov, komandan unit pasukan khusus Chechnya Akhmat. "Musuh sudah menyadari bahwa serangan kilat yang direncanakannya tidak berhasil."

Tidak jelas pihak mana yang mengendalikan kota Sudzha di Rusia, yang menjadi jalur pengiriman gas Rusia dari Siberia Barat melalui Ukraina dan seterusnya ke Slovakia dan negara-negara Uni Eropa lainnya. 

Gazprom mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka masih memompa gas ke Ukraina melalui Sudzha.

Gubernur sementara Kursk, Alexei Smirnov, mengatakan pada hari Senin bahwa Ukraina menguasai 28 permukiman di wilayah tersebut, dan serangan itu sedalam sekitar 12 km dan selebar 40 km. 

Ukraina mengklaim telah menguasai 1.000 km persegi (386 mil persegi) wilayah Rusia, lebih dari dua kali lipat dari yang ditunjukkan oleh angka-angka Rusia.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, para pemimpin Barat mengatakan mereka akan membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia di medan perang dan mengusir mereka.

Ukraina merebut kembali sebagian besar wilayah pada tahun 2022. Namun, serangan baliknya pada tahun 2023 gagal menembus garis pertahanan Rusia yang sangat kuat, dan pasukan Rusia telah maju lebih jauh ke wilayah Ukraina tahun ini. 

Rusia menguasai hampir seperlima wilayah yang diakui secara internasional sebagai Ukraina.

Baca Juga: Militer Ukraina Serbu Wilayah Kursk, Rusia Evakuasi Warga Sipil

Janji Putin

Di kediamannya di Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Putin memberi tahu para pejabat bahwa Rusia akan memaksa keluar pasukan Ukraina.

Dia mengatakan pasukan Rusia mempercepat kemajuan mereka di sepanjang bagian lain dari garis depan.

Namun, pendudukan asing atas tanah Rusia merupakan hal yang memalukan bagi militer dan Putin. 

Serangan Ukraina merupakan yang paling serius ke Rusia sejak invasi Nazi Jerman pada Juni 1941, yang memicu Pertempuran Kursk pada 1943.

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada warga Ukraina dalam pidatonya setiap malam bahwa operasi di Rusia merupakan masalah keamanan Ukraina dan wilayah Kursk telah digunakan oleh Rusia untuk melancarkan banyak serangan terhadap Ukraina.

Namun dengan mengerahkan pasukan ke Kursk, Ukraina dapat membiarkan bagian lain dari garis depan terekspos saat Rusia terus maju. Rusia yang memiliki pasukan yang jauh lebih besar, dapat mencoba mengepung pasukan Ukraina.

Baca Juga: Vladimir Putin: Barat Memerangi Rusia Lewat Tangan Ukraina

Putin mengatakan bahwa Barat menggunakan Ukraina untuk berperang dengan Rusia dan serangan perbatasan merupakan upaya untuk merusak stabilitas domestik Rusia.

Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) mengatakan Zelenskiy mengambil langkah-langkah gila yang berisiko memicu eskalasi jauh melampaui batas Ukraina.

Di Kursk, 121.000 orang telah meninggalkan atau telah dievakuasi dan 59.000 lainnya sedang dalam proses evakuasi, kata pejabat setempat. 

Di wilayah Belgorod Rusia, yang berbatasan dengan Kursk, 11.000 warga sipil juga dievakuasi, kata gubernur wilayah tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×