kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Saat negara lain mengunci, China mulai membuka kunci kota-kota di Hubei


Sabtu, 14 Maret 2020 / 07:00 WIB
Saat negara lain mengunci, China mulai membuka kunci kota-kota di Hubei


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dengan infeksi baru turun secara dramatis dalam beberapa hari terakhir, China mulai melonggarkan beberapa pembatasan atas 56 juta orang di Provinsi Hubei, yang menjalani karantina sejak akhir Januari.

Melansir Channelnewsasia.com, Pemerintah Kota Yichang, Jumat (13/3), mengatakan, akan mulai mengizinkan orang untuk masuk dan keluar wilayah mereka.

Kebijakan ini juga akan membolehkan orang-orang dari luar Provinsi Hubei untuk masuk, melalui sistem pemantauan "kode kesehatan" menggunakan telepon seluler.

Baca Juga: Donald Trump akan deklarasikan wabah virus corona sebagai darurat nasional

Pemerintah Qianjiang, sebuah kota berpenduduk satu juta orang, menyatakan pada Kamis (12/3), mereka akan mengatur transportasi khusus untuk membawa pekerja sehat ke tempat kerja mereka, baik di dalam maupun di luar provinsi.

Kemudian, Pemerintah Shishou, sebuah kota kecil dengan lebih dari setengah juta penduduk, juga mengizinkan pekerja untuk pergi bekerja.

Sementara penduduk dalam kondisi sehat yang tinggal di daerah berisiko rendah bisa melakukan perjalanan di Hubei.

Baca Juga: Pulang dari Inggris, istri Perdana Menteri Kanada positif terjangkit virus corona

Tapi, Wuhan tidak termasuk dalam pelonggaran pembatasan. Meski begitu, beberapa perusahaan di kota itu sudah mendapat izin untuk melanjutkan pekerjaan dan produksi mereka.

Di luar Hubei, Wakil Menteri Perindustrian China Xin Guobin, Jumat (13/3), mengungkapkan, sekitar 60% perusahaan kecil dan menengah dan 95% perusahaan besar sudah kembali beroperasi.

Saat China membuat kegiatan ekonomi domestik kembali normal, negara itu juga akan berkoordinasi dengan negara-negara lain untuk mendorong maju dalam melanjutkan bisnis.

Baca Juga: Jawab keluhan Indonesia, Singapura segera berbagai informasi soal WNI positif corona

"Karena pandemi memicu kekhawatiran tentang prospek China," kata Xin seperti dikutip Channelnewsasia.com. Rabu (12/3), WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×