kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saat negara lain mengunci, China mulai membuka kunci kota-kota di Hubei


Sabtu, 14 Maret 2020 / 07:00 WIB
Saat negara lain mengunci, China mulai membuka kunci kota-kota di Hubei


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dengan infeksi baru turun secara dramatis dalam beberapa hari terakhir, China mulai melonggarkan beberapa pembatasan atas 56 juta orang di Provinsi Hubei, yang menjalani karantina sejak akhir Januari.

Melansir Channelnewsasia.com, Pemerintah Kota Yichang, Jumat (13/3), mengatakan, akan mulai mengizinkan orang untuk masuk dan keluar wilayah mereka.

Kebijakan ini juga akan membolehkan orang-orang dari luar Provinsi Hubei untuk masuk, melalui sistem pemantauan "kode kesehatan" menggunakan telepon seluler.

Baca Juga: Donald Trump akan deklarasikan wabah virus corona sebagai darurat nasional

Pemerintah Qianjiang, sebuah kota berpenduduk satu juta orang, menyatakan pada Kamis (12/3), mereka akan mengatur transportasi khusus untuk membawa pekerja sehat ke tempat kerja mereka, baik di dalam maupun di luar provinsi.

Kemudian, Pemerintah Shishou, sebuah kota kecil dengan lebih dari setengah juta penduduk, juga mengizinkan pekerja untuk pergi bekerja.

Sementara penduduk dalam kondisi sehat yang tinggal di daerah berisiko rendah bisa melakukan perjalanan di Hubei.

Baca Juga: Pulang dari Inggris, istri Perdana Menteri Kanada positif terjangkit virus corona

Tapi, Wuhan tidak termasuk dalam pelonggaran pembatasan. Meski begitu, beberapa perusahaan di kota itu sudah mendapat izin untuk melanjutkan pekerjaan dan produksi mereka.

Di luar Hubei, Wakil Menteri Perindustrian China Xin Guobin, Jumat (13/3), mengungkapkan, sekitar 60% perusahaan kecil dan menengah dan 95% perusahaan besar sudah kembali beroperasi.

Saat China membuat kegiatan ekonomi domestik kembali normal, negara itu juga akan berkoordinasi dengan negara-negara lain untuk mendorong maju dalam melanjutkan bisnis.

Baca Juga: Jawab keluhan Indonesia, Singapura segera berbagai informasi soal WNI positif corona

"Karena pandemi memicu kekhawatiran tentang prospek China," kata Xin seperti dikutip Channelnewsasia.com. Rabu (12/3), WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×