kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Saham Ford dan Tesla Melonjak Lebih Dari 7% Pasca Kesepakatan Supercharger


Sabtu, 27 Mei 2023 / 06:23 WIB
Saham Ford dan Tesla Melonjak Lebih Dari 7% Pasca Kesepakatan Supercharger
Kendaraan Tesla sedang diisi daya di stasiun supercharging Tesla di Kettleman City, California, AS, 25 Januari 2023. REUTERS/Mike Blake/File Foto


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Saham Ford Motor Co melonjak lebih dari 7% pada hari Jumat setelah pembuat mobil  nomor dua di Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan kesepakatan yang memungkinkan pemilik kendaraan listriknya untuk mengakses stasiun pengisian milik saingannya yakni Tesla Inc di Amerika Utara.

Supercharger Tesla dapat menjadi standar pengisian kendaraan listrik di Amerika Serikat, kata CEO Ford Jim Farley kepada CNBC.

Ia kemudian menambahkan bahwa dengan adaptor dan perangkat lunak, pihaknya sebenarnya tidak perlu membuat pilihan sekarang mengenai standar itu. "Namun menurut saya, hal tersebut akan ditentukan oleh pasar bebas," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Saham Ford melonjak 7,6% menjadi US$ 12,25 pada perdagangan Jumat sore, sementara saham Tesla melesat 7,5% menjadi US$ 197,95 pada waktu yang sama.

Baca Juga: Tesla Mengerek Harga Mobil di AS Beberapa Hari Setelah Penurunan Harga Keenam di 2023

Menteri Transportasi AS, Pete Buttigieg, memuji kesepakatan Ford dan Tesla, tetapi ia mengatakan kepada CNBC bahwa pemerintahan Biden tidak akan mengatur standar pengisian kendaraan listrik secara tegas.

"Tesla telah membangun jaringan yang luar biasa... Bagi mereka untuk menjadi bagian dari upaya ini, menurut saya adalah berita yang luar biasa."

Akses ke stasiun pengisian dianggap sebagai salah satu hambatan utama yang selama ini menghambat adopsi kendaraan listrik yang lebih luas, kata para analis.

Farley menambahkan bahwa General Motors Co dan produsen mobil lainnya akan "memiliki banyak pilihan yang harus dibuat" dalam memilih antara pengisi daya kendaraan listrik Tesla dan Sistem Pengisian Gabungan (CCS).

CCS adalah standar colokan pengisi daya yang bersaing untuk pengisian cepat arus searah (DC).

Baca Juga: Elon Musk Bersiap Meninggalkan Posisi CEO Tesla?

GM menyatakan bahwa jaringan dan standar pengisian terbuka merupakan cara terbaik untuk mendorong adopsi kendaraan listrik di seluruh industri, dan telah bekerja sama dengan produsen mobil lainnya untuk mengembangkan standar konektor terbuka di CCS, yang merupakan "solusi yang benar-benar universal" yang saat ini tersedia untuk pengisian daya cepat.

"Kami yakin langkah tersebut pada akhirnya akan meningkatkan penetrasi BEV (Battery Electric Vehicles) di Amerika Utara, dan dengan alasan yang kuat, meningkatkan penjualan Tesla," kata analis RBC Capital Markets dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Bisa Bayar Pakai Dodgecoin, Bioskop Drive-in Elon Musk Bakal Dibangun di Hollywood

Sejak tahun 2012, Tesla telah mengembangkan dan menggunakan pengisi daya kendaraan berkecepatan tinggi miliknya sendiri yang disebut Supercharger, yang dapat menambah jangkauan hingga 322 mil (518 km) hanya dalam waktu 15 menit.

Farley mengatakan bahwa Ford memiliki sekitar 10.000 pengisi daya cepat dan perjanjian dengan Tesla akan menggandakan jumlahnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×