Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Saham McDonald's turun hampir 6% dalam perdagangan pre-market pada Rabu (23/10). Setelah adanya laporan wabah E. coli yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 49 orang lainnya jatuh sakit di Amerika Serikat (AS).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa setidaknya 10 orang dirawat di rumah sakit dan wabah ini telah menyebar di 10 negara bagian sejak September dan terus berlanjut hingga Oktober.
Baca Juga: Wabah E. Coli Terkait dengan Hamburger McDonalds Melanda AS, 1 Orang Meninggal
Wabah E. coli yang parah sebelumnya juga pernah menimpa Chipotle Mexican Grill pada 2015 dan Jack in the Box pada 1993, yang menyebabkan penurunan penjualan signifikan di kedua perusahaan tersebut.
Strain E. coli O157 yang menjadi penyebab wabah di McDonald's ini diketahui dapat menyebabkan penyakit serius dan sebelumnya juga dikaitkan dengan insiden pada Jack in the Box pada 1993, yang mengakibatkan kematian empat anak.
Berdasarkan temuan awal, McDonald's menyatakan bahwa wabah terbaru ini kemungkinan disebabkan oleh penggunaan irisan bawang yang digunakan dalam Quarter Pounder, yang dipasok oleh satu pemasok yang melayani tiga pusat distribusi.
Baca Juga: McDonald’s Indonesia Ajak Karyawan Terlibat Sukarelawan Bersama Teman Disabilitas
Sebagai langkah pencegahan, McDonald's telah menarik irisan bawang dan daging sapi yang digunakan dalam burger Quarter Pounder dan sementara waktu menghentikan penjualannya di restoran-restoran di area yang terkena dampak.
Para analis memperkirakan bahwa penjualan pada kuartal keempat bisa tertekan akibat wabah ini, tetapi terlalu dini untuk menentukan apakah dampaknya akan lebih parah dibandingkan dengan kasus E. coli sebelumnya.
“...walaupun masih terlalu dini, preseden historis menunjukkan bahwa tekanan penjualan bisa segera mereda dan bersifat sementara, selama tidak ada wabah lanjutan,” kata analis Andrew Strelzik dari BMO Capital Markets.
Baca Juga: McDonald's Memperpanjang Promo Makanan Seharga US$5 hingga Desember 2024
Ia juga menambahkan bahwa insiden ini terjadi pada saat yang kurang menguntungkan bagi McDonald's dan investornya, mengingat penjualan komparatif di AS baru saja meningkat setelah peluncuran paket menu hemat seharga US$5.
McDonald's bergerak cepat untuk memperbaiki pasokan yang terkontaminasi, dan para analis dari J.P. Morgan mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan insiden ini meluas di seluruh AS atau internasional.