Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sidang terhadap ikon hip-hop Sean "Diddy" Combs dimulai pada Senin (12/5) atas tuduhan perdagangan seks.
Jaksa akan berargumen bahwa pendiri Bad Boy Records ini menyalahgunakan ketenaran dan kekayaannya untuk melecehkan Perempuan.
Sementara tim pembela akan membela bahwa gaya hidup "swinger" yang dijalani Combs tidak melanggar hukum.
Baca Juga: P Diddy Minta Penundaan Sidang Kasus Perdagangan Seks
Ibunda Combs, Janice Combs, hadir di barisan depan ruang sidang bersama enam anak Combs.
Musisi berusia 55 tahun itu mengenakan sweter krem di atas kemeja putih dan celana khaki. Ia tersenyum ke arah keluarganya dan meniupkan ciuman sebelum duduk bersama tim pengacaranya.
Panel juri yang terdiri dari 12 orang dan enam cadangan telah ditetapkan pada Senin pagi, membuka jalan bagi pernyataan pembukaan dari jaksa dan tim pembela, serta pemanggilan saksi pertama. Kasus ini menarik perhatian luas media karena keterlibatan sosok ternama seperti Combs.
Selama persidangan yang diperkirakan berlangsung dua bulan, juri akan mendengar kesaksian dari tiga hingga empat perempuan yang mengaku sebagai korban, serta mantan karyawan Combs yang menurut jaksa membantu mengatur dan menutupi tindakan sang bintang.
Combs mengaku tidak bersalah atas lima dakwaan kejahatan berat, termasuk konspirasi pemerasan, perdagangan seks, dan pengangkutan untuk tujuan prostitusi.
Jika terbukti bersalah atas semua dakwaan, ia menghadapi hukuman minimal 15 tahun penjara dan bisa dihukum seumur hidup.
Tuduhan ini menjadikan Combs salah satu tokoh hiburan besar yang tersandung kasus pelecehan seksual pasca gerakan #MeToo, yang mendorong para perempuan untuk angkat suara terhadap pelecehan dan kekerasan seksual.
Baca Juga: Trump Akan Teken Perintah Eksekutif untuk Tekan Harga Obat di AS
Combs dikenal sebagai sosok yang mempopulerkan artis-artis seperti Notorious B.I.G. dan Mary J. Blige, serta memainkan peran penting dalam membawa musik hip-hop ke arus utama budaya Amerika pada 1990-an dan awal 2000-an.
Namun, menurut jaksa, di balik kesuksesan itu terdapat sisi gelap.
Dalam kurun waktu dua dekade, Combs diduga menggunakan kekerasan dan ancaman untuk memaksa perempuan mengikuti pesta seks yang disebut "Freak Offs", yang berlangsung selama beberapa hari dan penuh dengan obat-obatan terlarang.
Ia kerap menyaksikan pesta tersebut, bermasturbasi, dan merekamnya, bahkan diduga menggunakan rekaman itu sebagai alat pemerasan agar para korban tidak melapor.
Dalam salah satu insiden pada 2016 yang terekam kamera hotel, Combs terlihat menendang dan menyeret seorang perempuan yang berusaha keluar dari "Freak Off", menurut jaksa.
CNN sebelumnya menayangkan rekaman CCTV yang memperlihatkan Combs menyerang mantan kekasihnya, penyanyi R&B Casandra "Cassie" Ventura, di lorong hotel di Los Angeles. Combs telah meminta maaf setelah rekaman itu tersebar.
Baca Juga: Trump akan Teken Perintah Eksekutif Penetapan Harga Obat, Janjikan Pangkas Harga 59%
Cassie Jadi Saksi Awal
Ventura, yang dikenal secara profesional sebagai Cassie, diperkirakan akan menjadi salah satu saksi pertama yang memberikan kesaksian.
Pengacara Combs akan membela bahwa semua aktivitas seksual yang dijelaskan jaksa bersifat sukarela dan menyatakan bahwa gaya hidup "swinger" yang dijalani Combs tidak melanggar hukum.
Mereka akan mencoba melemahkan kredibilitas para saksi perempuan, dengan menyebut bahwa tuduhan mereka bermotif uang dan ingatan yang tidak dapat diandalkan.
Marc Agnifilo, pengacara utama Combs, mengatakan insiden hotel tahun 2016 adalah dampak dari perselisihan soal perselingkuhan dan bukan bukti perdagangan seks.
Dalam sidang hari Jumat, Agnifilo bahkan menuding Ventura memiliki riwayat kekerasan dalam rumah tangga, untuk menggugurkan anggapan bahwa ia adalah korban.
Pihak Ventura menolak memberikan komentar.