kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Trump akan Teken Perintah Eksekutif Penetapan Harga Obat, Janjikan Pangkas Harga 59%


Senin, 12 Mei 2025 / 19:19 WIB
Trump akan Teken Perintah Eksekutif Penetapan Harga Obat, Janjikan Pangkas Harga 59%
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump berencana untuk menandatangani perintah eksekutif tentang penetapan harga obat resep pada Senin (12/5). REUTERS/Carlos Barria 


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump berencana untuk menandatangani perintah eksekutif tentang penetapan harga obat resep pada Senin (12/5) yang bertujuan untuk menyelaraskan harga obat Amerika Serikat dengan negara lain. Trump lewat media sosialnya mengklaim, langkah ini akan memangkas sebesar 59%.

Mengutip Reuters, Senin (12/5), perkiraan barunya ini menyusul komentar yang ia buat pada hari Minggu, ketika ia mengatakan di media sosial bahwa ia akan menandatangani perintah yang akan menetapkan harga negara favorit, yang menghasilkan pemotongan sebesar 30% hingga 80%.

Ia dijadwalkan mengadakan acara di Gedung Putih dengan Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. pada pukul 9:30 pagi (1330 GMT). 

Namun Trump belum memberikan rincian rencananya.

Baca Juga: Industri Protes, Kebijakan Penetapan Harga Obat AS Bisa Buat Rugi US$ 1 Triliun

Amerika Serikat membayar harga tertinggi untuk obat resep, seringkali hampir tiga kali lebih mahal daripada negara maju lainnya. 

Trump pada masa jabatan pertamanya mencoba untuk menyamakan (harga obat) Amerika Serikat dengan negara lain tetapi dihalangi oleh pengadilan.

Menurut empat pelobi industri obat yang mengatakan bahwa mereka telah diberi pengarahan oleh Gedung Putih, perusahaan farmasi telah memperkirakan adanya perintah yang berfokus pada program asuransi kesehatan federal Medicare untuk orang berusia 65 tahun ke atas dan penyandang disabilitas.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa kebijakan semacam itu sedang dipertimbangkan.

"Harga obat akan dipotong 59%," tulis Trump dengan huruf kapital di platform media sosialnya.

Saham farmasi global diperdagangkan lebih rendah dan saham perusahaan farmasi AS turun antara 2% dan 3% setelah komentarnya di akhir pekan.

Tidak seperti kebanyakan negara yang bernegosiasi dengan perusahaan mengenai harga yang dibayarkan untuk obat-obatan, Amerika Serikat telah membatasi negosiasi langsung dan mengandalkan manajer manfaat farmasi swasta untuk menegosiasikan harga dalam rencana asuransi.

Baca Juga: Farmasi AS Mulai Khawatir Dampak Perang Tarif Harga Obat Bisa Naik Hingga 13%

Undang-Undang Pengurangan Inflasi Mantan Presiden Joe Biden memungkinkan pemerintah untuk mulai menegosiasikan harga obat-obatannya yang paling mahal.

Namun, Reuters sebelumnya melaporkan bahwa harga untuk 10 obat resep pertama yang dinegosiasikan rata-rata lebih dari dua kali lipat, dan dalam beberapa kasus lima kali lipat, dari harga yang disetujui oleh produsen obat di empat negara berpendapatan tinggi lainnya.

Misalnya, pengencer darah terlaris Eliquis dari Bristol Myers Squibb memiliki harga daftar AS sebesar US$ 606 untuk persediaan sebulan. 

Pemerintah Biden menegosiasikannya hingga turun menjadi US$ 295 untuk Medicare, yang akan diterapkan mulai tahun 2026, tetapi obat tersebut berharga US$ 114 di Swedia dan US$ 20 di Jepang.

Selanjutnya: Hadapi Berbagai Tantangan, Cermati Rekomendasi Saham TLKM Berikut!

Menarik Dibaca: 6 Ciri-Ciri Moisturizer Tidak Cocok, Jangan Dipakai Lagi Ya



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×