Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Donald Trump merancang pembatasan semikonduktor yang lebih ketat dan mendesak sekutu memperketat pembatasan terhadap industri cip di China. Baru-baru ini, Trump bertemu dengan Jepang dan Belanda untuk membatasi teknisi melakukan pemeliharaan peralatan China.
Tujuannya, negara sekutu AS bisa ikut membatasi ekspor peralatan semikondutor China, agar kemampuan cip tidak berkembang. "Pertemuan tersebut dilakukan sebagai tambahan atas diskusi awal di AS tentang sanksi terhadap perusahaan China tertentu," kata sumber Bloomberg.
Baca Juga: Portofolio Kripto Donald Trump Anjlok Drastis, Terendah dalam 12 Bulan Terakhir
Beberapa pejabat Trump juga mengatakan mereka akan membatasi cip Nvidia Corp yang diekspor ke China tanpa lisensi. "Mereka juga telah melakukan pembicaraan awal tentang pengetatan pembatasan jumlah cip AI yang dapat diekspor secara global tanpa lisensi," ujar sumber.
Sumber menambahkan, presiden AS sebelumnya, Joe Biden, telah mencapai kesepakatan dengan Den Haag untuk membatasi perawatan peralatan China. Tetapi Belanda menolak setelah Trump memenangkan Pemilu.
Sumber menyebut, tanpa perawatan dan servis rutin, peralatan pembuat cip dari ASML dan lainnya dapat kehilangan kemampuannya memenuhi tuntutan produksi.
Pembatasan ekspor
Tim Biden sejatinya sudah menyerahkan beberapa prioritas lain kepada pejabat di dewan keamanan nasional Trump. Salah satunya adalah memblokir rencana produsen cip memori China, ChangXin Memory Technologies Inc membeli teknologi Amerika.
Namun langkah ini mendapat tentangan dari Jepang. Beberapa pejabat Trump juga ingin memperketat pembatasan bagi Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), pembuat cip untuk Huawei Technologies Co.
Biden sejatinya telah memblokir pengiriman fasilitas ke SMIC dan pembelian peralatan yang akan digunakan di pabrik Huawei. Tak hanya itu, Biden juga melarang Nvidia menjual cip khusus untuk China. Bahkan dia meminta pejabat Nvidia mengundurkan diri dari jabatan jika tidak mau melakukannya.
Baca Juga: Dibayangi Kebijakan Tarif Trump , Intip Proyeksi Rupiah untuk Rabu (26/2)
Peraturan tersebut tentu akan mempengaruhi pengembangan pusat data dari Asia Tenggara hingga Timur Tengah. Perusahaan-perusahaan juga menolak rencana tersebut. CEO Nvidia Jensen Huang mengaku optimistis dengan pemerintahan Trump karena dinilai akan membuat regulasi yang lebih ringan.
Salah satu regulasi yang menurut sumber bisa diterapkan adalah mengurangi kemampuan komputasi yang diekspor tanpa lisensi. Tak hanya itu, perusahaan harus melapor sebelum ekspor.