kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah negara Barat tarik semua diplomat dari Korea Utara, ada apa?


Selasa, 18 Agustus 2020 / 19:59 WIB
Sejumlah negara Barat tarik semua diplomat dari Korea Utara, ada apa?
ILUSTRASI. Orang-orang yang memakai masker pelindung wajah bepergian di tengah kekhawatiran atas penyakit virus corona baru (COVID-19) di Pyongyang, Korea Utara, 30 Maret 2020, dalam foto yang dirilis oleh Kyodo.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Swedia telah menarik sementara semua diplomatnya dari Korea Utara, di mana kedutaannya juga mewakili kepentingan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain, sebagian karena masalah yang terkait pandemi virus corona baru.

Sebagian besar negara Barat lainnya yang memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang, termasuk Jerman, Inggris, dan Prancis, telah menarik staf untuk sementara waktu, dengan alasan kesulitan merotasi diplomat dan membawa pasokan selama pandemi.

Swedia antara lain bertindak sebagai perwakilan konsulat AS, Australia, dan Kanada di Korea Utara. Kementerian Luar Negeri Swedia mengatakan, kedutaan besarnya di Pyongyang tetap buka dan dikelola oleh karyawan lokal.

Baca Juga: Risiko virus corona stabil, Kim Jong Un cabut penguncian di Kaesong

"Apa yang terjadi adalah kami telah merelokasi diplomat kami, baik karena liburan atau rotasi," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Swedia, Selasa (18/8), yang menambahkan, situasinya hanya sementara.

"Tapi tentu saja, situasinya semakin sulit akibat antara lain Covid-19," ujarnya tanpa memerinci lebih lanjut seperti dikutip Reuters.

Korea Utara menyatakan, tidak memiliki kasus virus corona terkonfirmasi, tetapi telah mengambil tindakan signifikan untuk mencegah penyebaran penyakit Covid-19. Termasuk, menerapkan penguncian ketat di Kota Kaesong belum lama ini.

Pada Januari lalu, Korea Utara menutup perbatasannya sepenuhnya, membatalkan sebagian besar layanan penerbangan dan keretaapi, dan memerintahkan penduduk asing untuk menjalani karantina lebih dari sebulan.

Baca Juga: Hampir 60% penduduk Korea Utara alami kesulitan pangan, salah yang terburuk di Asia




TERBARU

[X]
×