kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sekjen PBB: Jalur Darat Paling Efektif untuk Mengirim Bantuan ke Gaza


Senin, 25 Maret 2024 / 14:48 WIB
Sekjen PBB: Jalur Darat Paling Efektif untuk Mengirim Bantuan ke Gaza
ILUSTRASI. Truk bantuan tiba di fasilitas penyimpanan PBB ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Jalur Gaza tengah 21 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengakui bahwa jalur darat adalah satu-satunya jalur paling efektif dan efisien untuk mengirim bantuan ke Gaza. Sayangnya, situasi keamanan semakin tidak memungkinkan bagi bantuan untuk dikirim melalui jalur tersebut.

Guterres mengatakan, PBB bekerja keras untuk mempertahankan pendanaan bagi badan pengungsi Palestina, UNRWA, yang disebutnya sebagai tulang punggung bantuan kemanusiaan di Gaza.

"Hal ini membutuhkan lebih banyak penyeberangan dan titik akses. Satu-satunya cara yang efisien dan efektif untuk memindahkan barang-barang berat adalah melalui jalan darat," kata Guterres, setelah bertemu dengan presiden dan menteri luar negeri Mesir di Kairo hari Minggu (24/3), dikutip Reuters.

Guterres mengunjungi Mesir dan Yordania sebagai bagian dari tur solidaritas Ramadan tahunan ke negara-negara Muslim. Guterres juga melakukan perjalanan ke perbatasan Mesir dengan Gaza.

Baca Juga: Jalur Gaza Palestina Dihantui Bencana Kelaparan

Saat ini sumbangan bantuan telah menumpuk di Sinai, utara Mesir. Hanya jumlah terbatas yang mampu  melalui Penyeberangan Rafah Mesir dan penyeberangan Kerem Shalom Israel.

Harapan adanya gencatan senjata selama bulan Ramadan semakin memudar setelah pembicaraan belum melahirkan hasil positif, bahkan hingga pertengahan bulan Ramadan tahun ini.

Jalur darat tetap diutamakan, meski Amerika Serikat dan negara-negara lain berupaya menggunakan bantuan udara dan kapal untuk mengirimkan bantuan.

Di Kairo, Guterres juga memperingatkan dampak perang di Gaza terhadap seluruh dunia.

Baca Juga: Tentara Israel Mengepung Dua Rumah Sakit Sekaligus di Jalur Gaza

"Serangan yang terjadi setiap hari terhadap martabat manusia Palestina menciptakan krisis kredibilitas bagi komunitas internasional," katanya.

Badan bantuan PBB telah lama menuduh Israel selalu mempersulit dan menghambat pengiriman bantuan ke Gaza, sebuah tuduhan yang terus dibantah Israel.

Israel bahkan menyebar rumor bahwa sejumlah staf UNRWA telah terlibat aktif dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober 2024 lalu. Kabar ini membuat banyak negara menarik dukungan finansialnya dari badan PBB tersebut.

Saat ini sudah ada lebih dari 31.000 penduduk Palestina yang tewas akibat serangan Israel. Lebih dari 1 juta orang hidup sebagai pengungsi di bawah ancaman bencana kelaparan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×