Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Tentara Israel mengepung dua rumah sakit sekaligus di Jalur Gaza pada hari Minggu (24/3). Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, tentara Israel menembaki tim medis.
Hingga saat ini Israel masih meyakini bahwa rumah sakit yang ada di kawasan itu telah digunakan militan Hamas untuk bersembunyi. Mereka mengatakan telah menangkap 480 militan dalam bentrokan di Rumah Sakit Al Shifa pekan lalu.
Dalam operasi pengepungan terbaru, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan salah satu stafnya tewas.
Baca Juga: Jalur Gaza Palestina Dihantui Bencana Kelaparan
Dikatakan bahwa armada tank Israel tiba-tiba mundur ke daerah sekitar rumah sakit Al-Amal dan Nasser di kota selatan Khan Younis. Situasi itu juga dibarengi dengan pemboman dan penembakan besar-besaran.
"Pasukan lapis baja Israel menutup Rumah Sakit Al-Amal dan melakukan operasi penghancuran besar-besaran di sekitarnya. Semua tim kami berada dalam bahaya ekstrem saat ini dan tidak bisa bergerak sama sekali," kata Bulan Sabit Merah Palestina dalam pernyataannya, dikutip Reuters.
Militer Israel mengatakan, mereka mulai beroperasi di sekitar Al-Amal menyusul adanya informasi intelijen yang mengindikasikan bahwa teroris menggunakan infrastruktur sipil untuk kegiatan teror di wilayah Al-Amal.
Baca Juga: Tentara Israel Kembali Menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa Gaza
Saat ini pasukan Israel evakuasi menyeluruh terhadap staf, pasien, dan pengungsi dari lokasi Al-Amal. Mereka bahkan menembakkan bom asap ke instalasi tersebut untuk memaksa penghuninya keluar.
Operasi militer di Rumah Sakit Al-Amal dan Nasser menambah panjang aksi penyerangan ke fasilitas sipil yang seharusnya menjadi tempat aman.
Sepanjang pekan lalu, pasukan Israel telah membunuh lima dokter Palestina saat mengepung Rumah Sakit Al-Shifa.
Militer Israel disebut telah menewaskan lebih dari 170 pria bersenjata dalam serangan tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, serangan itu juga menyebabkan kematian lima pasien.