kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor pertanian global tertekan kenaikan harga solar


Sabtu, 19 Mei 2018 / 07:30 WIB
Sektor pertanian global tertekan kenaikan harga solar


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Sektor pertanian global tertekan oleh kenaikan biaya operasional akibat harga minyak dunia yang melonjak. Para petani di Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil hingga Eropa tertekan lantaran biaya pembelian solar meningkat karena patokan harga minyak global yakni Brent menyentuh US$ 80 per barel pada Kamis (17/5) lalu. Harga tersebut menyentuh level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Bahan bakar menyumbang sekitar 5% dari total pengeluaran sektor pertanian di AS. Kenaikan harga solar membuat margin para petani terpangkas hingga setengahnya jika dibandingkan tahun 2013. Sementara panen besar-besaran yang membuat pasokan melimpah juga telah menekan harga jual komoditas pertanian seperti jagung, gandum, dan kedelai di pasar. 

Bahan bakar solar menjadi hal utama bagi petani untuk penanaman, panen dan pengiriman hasil panen ke pasar. Data Departemen Pertanian AS menunjukkan, para petani di AS menghabiskan sekitar US$ 15,25 miliar untuk bahan bakar dalam setahun di 2018. Jumlah tersebut naik 8% dari tahun 2017. 

Ron Heck, petani yang menanam kedelai di Iowa mengatakan, biaya bahan bakar bisa naik US$ 1.000 hingga US$ 2.000 selama musim semi. "Kenaikan harga itu langsung sangat terasa," ujar Heck. 

Arkady Zlochevsky, kepala asosiasi pertanian Rusia mengatakan kepada Reuters, sementara di Rusia harga bahan bakar untuk pertanian naik 50% dibandingkan dengan tahun lalu. Petani akan perlu menghabiskan lebih banyak bahan bakar sebelum panen yang berlangsung sekitar satu bulan di Rusia.

Sektor peternakan AS juga memperhitungkan potensi kerugian pendapatan karena pajak 25% yang diumumkan China pada impor utama Amerika setelah keputusan pemerintah AS untuk mengenakan bea masuk baja dan aluminium kepada China.

“Kami melihat tekanan keuangan yang terjadi di bidang pertanian yang mungkin belum pernah kami lihat selama satu dekade atau lebih. Jika harga solar terus naik, itu terus memberi tekanan lebih pada petani,” kata Scott Brown, direktur kemitraan strategis di Sekolah Tinggi Pertanian, Makanan, dan Sumber Daya Alam Universitas Missouri. 

Departemen Pertanian AS memprediksi pendapatan bersih sektor pertanian  AS diperkirakan turun 8,3% menjadi $ 59,5 miliar pada 2018 dibandingkan 2017. Penurunan tersebut sebesar 55% sejak 2013.

Di Brasil, harga solar telah naik hingga 43% sejak Juli 2017. Eder Ferreira Bueno, seorang petani di negara itu mengatakan, tidak ada pilihan lain selain menghemat penggunaan pupuk untuk tanamannya. Petani lain mungkin mengurangi jumlah pekerja atau menunda rencana investasi sebagai langkah efisiensi.      




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×