kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selandia Baru Resmi Hentikan Pengiriman Ternak Melalui Laut


Sabtu, 22 April 2023 / 22:42 WIB
Selandia Baru Resmi Hentikan Pengiriman Ternak Melalui Laut
ILUSTRASI. Selandia Baru Resmi Hentikan Pengiriman Ternak Melalui Laut


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WELLINGTON.  Menteri Pertanian Selandia Baru mengumumkan bahwa ekspor ternak terakhir mereka melalui laut telah selesai dan pengiriman ternak tersebut telah dihentikan, pada Jumat. 

Hal ini dilakukan karena pemerintah sepenuhnya menerapkan larangan pengiriman ekspor hewan berdasarkan kesejahteraan hewan. 

Pada tahun 2021, pemerintah telah mengumumkan bahwa pengiriman hewan ke luar negeri, terutama ke mitra dagang seperti China, akan dihentikan. Namun, peternak diberi waktu dua tahun untuk beralih dari bisnis ekspor yang menguntungkan.

Baca Juga: Selandia Baru Bersitegang dengan Kanada Terkait Sengketa Perdagangan Susu

Menteri Pertanian Damien O'Connor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa posisi Selandia Baru di peta mengakibatkan perjalanan ke pasar di belahan bumi utara akan selalu panjang, dan ini akan membawa tantangan kesejahteraan hewan yang tak terelakkan.

Ekspor ternak hidup melalui laut telah menyumbang sekitar 0,32% dari pendapatan ekspor sektor primer Selandia Baru yang mencakup pertanian dan pertambangan sejak tahun 2015. Pada tahun 2022, nilai total ekspor hewan hidup mencapai NZ$524 juta (US$ 322,78 juta).

Baca Juga: Pelaku usaha tunggu keseriusan pemerintah revisi aturan hambatan nontarif

Selandia Baru mulai meninjau ekspor hewan hidup pada tahun 2020 setelah terjadinya kecelakaan kapal yang menewaskan hampir 6.000 sapi dan 41 dari 43 awak kapal yang menuju China. Pada akhirnya, pemerintah memutuskan untuk menghentikan pengiriman ekspor hewan hidup tersebut.



TERBARU

[X]
×