Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LIMA. Semua gerai McDonald's di Peru tutup sampai pengelola jaringan restoran cepat saji ini, Arcos Dorados Holdings Inc, menyelesaikan inspeksi, menyusul kematian dua karyawan remaja pada akhir pekan
Arcos Dorados, yang memiliki dan mengoperasikan gerai McDonald's di seluruh Amerika Latin, mengatakan, mulai melakukan inspeksi keselamatan pada Rabu (18/12), setelah masa berkabung selama dua hari.
"Inspeksi itu bisa memakan waktu berjam-jam atau berhari-hari," kata juru bicara Arcos Dorados yang mengoperasikan 29 gerai di Peru kepada Reuters.
Baca Juga: Gara-gara hubungan terlarang dengan karyawan, CEO McDonald's dipecat
Sebelumnya, Rabu (18/12), Kejaksaan Peru menyatakan, sedang menyelidiki kematian dua karyawan di sebuah gerai McDonald's di Lima, dalam sebuah insiden yang memicu protes terhadap raksasa restoran cepat saji asal Amerika Serikat itu.
Polisi menyebutkan, Alexandra Porras (18 tahun) dan Carlos Campo (19 tahun) kesetrum pada Ahad (15/12) lalu di gerai McDonald's di Pueblo Libre, Lima, saat membersihkan dapur.
Arcos Dorados mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka "sangat sedih" dengan kematian kedua karyawannya, dan sepenuhnya bekerjasama dengan pihak berwenang setempat.
Baca Juga: Pesan antar McDelivery gandeng Gopay
McDonald's Corp yang berbasis di AS juga menyatakan, mereka sangat sedih dengan kecelakaan tragis di Peru, dan siap bekerja dengan mitra lokalnya yang sedang melakukan penyelidikan menyeluruh bersama otoritas setempat.
Polisi dan jaksa penuntut menuturkan, mereka masih menyelidiki kasus tersebut. Sedang Kementerian Ketenagakerjaan Peru mengatakan, akan melakukan penyelidikan.
Menurut Kejaksaan Peru, penyelidikan polisi termasuk meminta keterangan dari pemilik jaringan gerai McDonald's dan karyawan. Juga, memeriksa langkah-langkah keamanan dan keselamatan restoran.
Setidaknya 20 orang mengadakan protes pada Selasa (17/12) malam di luar gerai McDonald's yang berbeda dari tempat kejadian perkara, sebagai tanggapan atas kematian karyawan, dan menyerukan kondisi kerja yang lebih baik.
Baca Juga: McDonald's Indonesia akan perbanyak gerai self ordering Kiosk
"Kami marah," kata Luis Chuecca, salah satu pengunjuk rasa. "Kami percaya, penting untuk memperhatikan kondisi kerja sebagai bentuk keadilan".
"Untuk memberikan karyawan kami lingkungan dan susana kerja yang positif, kami selalu menganggap serius kekhawatiran karyawan terkait kondisi kerja, dan kami berusaha keras untuk memberikan kompensasi yang kompetitif," kata Arcos Dorados dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters yang menambahkan, shift kerja tidak pernah melebihi delapan jam dan termasuk tambahan waktu istirahat satu jam.
Juru bicara McDonald's Corp menolak mengomentari tuduhan itu tetapi mengatakan, keselamatan karyawan McDonald's bagaimana pun adalah prioritas global.