kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Serang balik, China sebut AS adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dunia


Senin, 14 September 2020 / 09:01 WIB
Serang balik, China sebut AS adalah ancaman terbesar bagi perdamaian dunia
ILUSTRASI. Xi Jinping dan Tentara Pembebasan Rakyat China


Sumber: Japan Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pada tanggal 2 September lalu, Departemen Pertahan AS atau Pentagon menyampaikan laporan pertahanan tahunan di depan Kongres. Laporan setebal lebih dari 150 halaman tersebut secara khusus mengupas postur militer China.

Dalam pemaparannya, Pentagon menyebut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah melampaui AS dalam pengembangan misil dan jumlah kapal, serta sistem pertahanan udara. Jumlahnya terus bertambah di bawah rencana Partai Komunis Tiongkok untuk mencapai dominasi pada tahun 2049 mendatang.

Saat ini, China bahkan telah berhasil mengungguli AS di beberapa sektor tertentu sehingga semakin memuluskan China untuk mencapai dominasi dunia.

Baca Juga: Hulu ledak nuklir China bertambah, Pentagon mulai gelisah

Pentagon menjabarkan bahwa saat ini China memiliki angkatan laut terbesar di dunia dengan kekuatan tempur sekitar 350 unit kapal dari berbagai tipe, termasuk lebih dari 130 kapal tempur utama.

Sebagai perbandingan, saat ini AS hanya memiliki total 295 unit armada laut. Setidaknya itu jumlah yang dilaporkan oleh Pentagon.

China juga memiliki lebih dari 1.250 rudal balistik darat (GLBM) dan rudal jelajah darat (GLCM) dengan jangkauan antara 500 sampai 5.500 kilometer.

Sementara AS melaporkan saat ini hanya memiliki satu jenis GLBM konvensional dengan jangkauan 70 hingga 300 kilometer saja.

Disebutkan pula bahwa China mungkin telah mempertimbangkan pembangunan fasilitas militer di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.

Selanjutnya: AS sebut armada militer China unggul dalam segi jumlah, berikut penjelasannya



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×