kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Serangan Israel ke Iran Isyaratkan Tujuan Lebih Besar, Pergantian Rezim?


Sabtu, 14 Juni 2025 / 11:42 WIB
Serangan Israel ke Iran Isyaratkan Tujuan Lebih Besar, Pergantian Rezim?
ILUSTRASI. Petugas penyelamat berdiri di samping kendaraan yang rusak saat mereka bekerja di lokasi dampak setelah serangan rudal dari Iran terhadap Israel, di Rishon LeZion, Israel, 14 Juni 2025. REUTERS/Ronen Zvulun TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/WASHINGTON. Serangan mendadak Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6) secara jelas bertujuan untuk mengganggu secara signifikan program nuklir Teheran dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan negara itu untuk mengembangkan senjata atom.

Namun, skala serangan, pemilihan target, dan pernyataan para politisi Israel mengindikasikan adanya tujuan jangka panjang lainnya, menggulingkan rezim Iran itu sendiri.

Serangan yang terjadi pada Jumat dini hari itu tidak hanya menghantam fasilitas nuklir dan pabrik rudal Iran, tetapi juga menargetkan tokoh-tokoh kunci dalam rantai komando militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

Baca Juga: Iran: Pembicaraan Nuklir dengan AS "Tak Bermakna" Usai Serangan Israel

Para ahli menilai pukulan ini bertujuan melemahkan kredibilitas Iran, baik di dalam negeri maupun di mata sekutu-sekutunya di kawasan — faktor-faktor yang bisa mengguncang kepemimpinan Teheran.

"Salah satu alasan Israel melakukan ini kemungkinan karena mereka berharap akan terjadi pergantian rezim," kata Michael Singh dari Washington Institute for Near East Policy, yang juga mantan pejabat senior di pemerintahan Presiden George W. Bush.

"Mereka ingin melihat rakyat Iran bangkit," tambahnya, seraya mencatat bahwa minimnya korban sipil dalam gelombang awal serangan mencerminkan adanya tujuan yang lebih luas.

Seruan Langsung Netanyahu kepada Rakyat Iran

Dalam pidato video yang disampaikan tak lama setelah jet-jet tempur Israel menyerang fasilitas nuklir dan sistem pertahanan udara Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pesan langsung kepada rakyat Iran.

Ia menyebut bahwa aksi Israel terhadap sekutu Iran, Hizbullah, telah berujung pada terbentuknya pemerintahan baru di Lebanon dan runtuhnya rezim Assad di Suriah.

Baca Juga: Serangan Israel ke Iran, Rusia: Tak Beralasan dan Langgar Piagam PBB

Menurut Netanyahu, rakyat Iran pun memiliki kesempatan yang sama.

"Saya percaya hari pembebasan Anda sudah dekat. Dan ketika saat itu tiba, persahabatan besar antara dua bangsa kuno kita akan berkembang kembali," ujar Netanyahu.

Namun, meskipun Israel telah menimbulkan kerusakan besar melalui serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menimbulkan keraguan atas kemungkinan munculnya dukungan publik yang cukup besar untuk menggulingkan rezim teokratis yang sudah mengakar dan dijaga oleh pasukan keamanan yang loyal.

Singh pun mengingatkan bahwa tak ada yang benar-benar tahu kondisi seperti apa yang bisa memungkinkan terbentuknya oposisi kuat di Iran.

Operasi Militer Berkepanjangan

Serangan pada hari Jumat itu merupakan fase pertama dari operasi yang menurut Israel akan berlangsung dalam jangka waktu panjang.

Para analis memperkirakan bahwa Israel akan terus menargetkan infrastruktur nuklir utama Iran guna menunda upaya Teheran mengembangkan bom nuklir, meskipun secara kemampuan militer, Israel diyakini tidak mampu sepenuhnya melenyapkan program nuklir Iran seorang diri.

Baca Juga: Iran Tuding AS Terlibat Serangan Israel, PBB Jadi Arena Adu Argumen

Iran sendiri bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyimpulkan minggu ini bahwa Iran telah melanggar kewajibannya di bawah perjanjian non-proliferasi nuklir global (NPT).

Serangan gelombang pertama Israel menargetkan para tokoh senior di jajaran militer dan ilmuwan Iran, menghancurkan sebagian besar sistem pertahanan udara negara itu, serta meratakan fasilitas pengayaan uranium yang berada di atas permukaan tanah.

"Sebagai negara demokrasi, Israel percaya bahwa rakyat suatu negara berhak membentuk arah politik nasional mereka sendiri dan memilih pemerintahan mereka," kata Kedutaan Besar Israel di Washington kepada Reuters.

"Masa depan Iran hanya bisa ditentukan oleh rakyat Iran."

Netanyahu sendiri sebelumnya, termasuk pada September lalu, telah secara terbuka menyerukan perubahan pemerintahan di Iran.

Baca Juga: Investor Serbu Safe Haven dan Minyak, Wall Street Jatuh di Tengah Konflik Israel-Iran




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×