Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan
TOKYO. Salah satu pejabat tertinggi di Jepang meminta kepada Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menunda kenaikan pajak penjualan di akhir tahun lantaran tanda-tanda pelemahan ekonomi cukup kuat. Kenaikan pajak yang terlalu cepat akan menggagalkan pemulihan ekonomi.
"Saya pikir itu harus ditunda selama satu setengah tahun hingga April 2017," ujar pejabat yang tak mau disebut namanya seperti dikutip Reuters.
Penundaan kenaikan pajak selama 18 bulan ini sejalan dengan rekomendasi dari Etsuro Honda, Profesor dari University of Shizuoka. "Ada bahaya besar dari kenaikan pajak penjualan berikutnya mengingat situasi saat ini," ujar Honda. Kenaikan pajak pada April 2014 lalu menekan pengeluaran pribadi sehingga ekonomi berkontraksi hingga 7,1% pada kuartal kedua.
Sementara, beberapa responden dalam jajak pendapat Reuters, pekan lalu, mendukung Abe untuk melanjutkan kenaikan pajak sesuai jadwal meski tidak semua berpikir itu ide yang baik. Sebanyak 71% mendukung kenaikan pajak penjualan. Sedangkan sisanya meminta kepada pemerintahan Abe untuk menunda kenaikan pajak.
"Mengingat prospek pertumbuhan global yang lebih lambat akan sulit bagi Jepang untuk terhindar dari pelemahan ekonomi," ujar ekonom NORD/LB, Stefan Grosse