kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal suku bunga, The Fed khawatirkan tingkat inflasi


Jumat, 17 Mei 2019 / 19:14 WIB
Soal suku bunga, The Fed khawatirkan tingkat inflasi


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank Sentral Amerika Serikat khawatir bahwa tingkat inflasi yang rendah saat ini akan melemahkan kemampuan bank sentral AS untuk memerangi penurunan suku bunga di masa depan.

"Mungkin perlu sedikit kejutan, bahwa kemungkinan adanya pertumbuhan upah tiba-tiba meningkat, dan kemudian mengarah ke inflasi yang tinggi. Yang penting, kita tidak seharusnya merespons terlalu banyak," kata Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari dilansir dari Reuters Jumat (17/5).

Sementara Gubernur The Fed Lael Brainard menjelaskan dalam pendekatan yang sama. Ia mengatakan jika harga naik, karena biaya impor yang lebih tinggi maka The Fed dapat mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan mendorong 'opportunistic reflation' dan meringankan tingkat inflasi secara konsisten sesuai tujuan The Fed.

Memerangi inflasi telah lama menjadi prinsip utama dari bank sentral global. Di bawah pemikiran ekonomi standar, jumlah pengangguran di bawah tingkat tertentu akan membantu meningkatkan pendapatan dan upah, namun mengarah ke inflasi yang lebih tinggi.

Tetapi dengan inflasi berjalan di bawah target 2% The Fed meski tingkat pengangguran di level terendah selama 50 tahun terakhir sebesar 3,6%, tapi para pejabat Fed mulai memikirkan kembali pandangan bahwa pasar tenaga kerja yang lebih kuat pasti mendorong inflasi lebih tinggi.

Pernyataan pada hari Kamis dari Brainard dan Kashkari mengisyaratkan The Fed untuk tetap tidak merespon. Hal ini kemungkinan dilakukan selama bertahun-tahun, dalam menghadapi kenaikan harga.

Pejabat Fed melakukan upaya selama setahun untuk melihat apakah mereka dapat menemukan strategi yang lebih baik untuk memenuhi target inflasi mereka dan mengatasi hubungan yang lemah antara jumlah pengangguran rendah dan kenaikan harga.

Khususnya, baik Brainard maupun Kashkari menyerukan pemotongan suku bunga untuk mencoba meningkatkan inflasi, karena Presiden AS Donald Trump telah mendesak dan pedagang suku bunga jangka pendek bertaruh bahwa The Fed perlu melakukan sebelum akhir tahun.

Tingkat Inflasi diproyeksi The Fed berjalan di 1,6%, jauh di bawah target 2%. Namun keduanya melayang gagasan bahwa jika inflasi tidak tiba-tiba melonjak, Fed harus memanfaatkannya sebaik-baiknya.

Sementara Kashkari bersandar pada kemungkinan kenaikan gaji dapat menghasilkan lonjakan inflasi yang tak terduga dan tapi disambut baik
Namun Brainard menunjuk kemungkinan kenaikan biaya impor.

Banyak ekonom mengatakan bahwa kenaikan tarif baru AS untuk barang-barang Cina, yang diberlakukan oleh Trump sebagai bagian dari upaya untuk memaksa konsesi perdagangan dari ekonomi terbesar kedua di dunia. Hal ini dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS.

Walmart Inc memperingatkan hal itu pada hari Kamis. Bank sentral pada bulan Desember 2018 telah mengakhiri kenaikan suku bunga selama tiga tahun dengan kenaikan seperempat poin persentase sembilan yang membawa kisaran target Fed untuk suku bunga jangka pendek menjadi 2,25% -2,5%. Sejak saat itu para pembuat kebijakan mengisyaratkan mereka akan mempertahankan suku bunga di sana untuk sisa tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×