Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump berhasil meraih kembali kemenangan dalam Pilpres Amerika Serikat 2024. ia berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Kamala Harris.
Selain kinerjanya, publik juga penasaran pada hal-hal mendasar yang menyertai jabatan paling berkuasa ini.
Seperti pemimpin dunia pada umumnya, Presiden AS juga menjadi karyawan pemerintah federal, meski dengan tugas dan tanggung jawab yang jauh lebih besar.
Gaji Pokok Presiden AS
Mengutip ladbible.com, saat ini, Presiden AS memperoleh gaji pokok sebesar US$400.000 per tahun (sekitar Rp 6,2 triliun). Jumlah ini ditetapkan oleh Kongres AS pada tahun 2001. Sebelumnya, gaji presiden hanya US$200.000 per tahun, yang berlaku dari tahun 1969 hingga 2001.
Baca Juga: Kabar Terbaru dari Paman Sam, Kamala Harris dan Donald Trump Imbang Jelang Pemilihan
Dalam nilai uang saat ini, US$200.000 pada tahun 1969 setara dengan US$1,66 juta pada 2023. Artinya, secara riil, nilai gaji presiden mengalami penurunan cukup signifikan selama beberapa dekade terakhir.
Selain gaji pokok, presiden juga menerima tunjangan tahunan sebesar US$50.000 untuk menutupi berbagai pengeluaran yang berhubungan dengan tugas resmi. Jika tidak digunakan, sisa tunjangan ini akan dikembalikan ke kas negara.
Fasilitas Lain yang Diterima Presiden
Selain gaji, presiden menikmati berbagai fasilitas tambahan yang menunjang pekerjaannya:
- Tempat Tinggal di Gedung Putih: Presiden dan keluarganya dapat tinggal di Gedung Putih tanpa biaya.
- Tunjangan Hiburan: Presiden menerima anggaran sebesar US$19.000 untuk hiburan resmi setiap tahunnya.
- Tunjangan Renovasi: Saat pertama kali pindah ke Gedung Putih, presiden dapat menggunakan anggaran US$100.000 untuk merenovasi atau memperbaiki fasilitas Gedung Putih.
- Perjalanan: Presiden memiliki anggaran perjalanan tahunan sebesar US$100.000, selain penerbangan dengan Air Force One untuk perjalanan internasional dan domestik.
- Perlindungan Pribadi: Presiden mendapatkan pengamanan ketat di mana pun mereka berada, selama menjabat hingga seterusnya.
Selain itu, presiden dan keluarga juga memperoleh akses ke layanan kesehatan tanpa biaya, serta berbagai manfaat fasilitas negara yang dipelihara di Gedung Putih.
Baca Juga: Perebutan Kursi Presiden AS Diprediksi Ketat, Bagaimana Bila Ada Sengketa Pemilu?
Tunjangan Pensiun
Setelah meninggalkan jabatan, presiden tetap menerima tunjangan federal sebagai bagian dari pensiunnya. Misalnya, mantan presiden Donald Trump dilaporkan menerima US$230.000 per tahun setelah memenangkan pemilu 2016.
Tunjangan pensiun ini memberikan manfaat jangka panjang bagi para mantan presiden, yang tetap dihormati dan dihargai meski sudah tidak lagi menjabat.
Apakah Gaji Presiden Terlalu Kecil?
Meski US$400.000 tampak seperti jumlah yang sangat besar, beberapa orang berpendapat bahwa ini masih kurang jika dibandingkan dengan jabatan tinggi lainnya.
Seorang pengguna media sosial menyebutkan bahwa CEO top di Amerika bisa mendapatkan rata-rata US$24 juta per tahun, yang berarti gaji presiden 60 kali lebih kecil dari gaji CEO tersebut.
Beberapa pengguna lainnya juga menyebutkan bahwa para presiden sering kali memiliki peluang untuk mendapatkan pemasukan lebih besar setelah menjabat, terutama dari biaya berbicara dalam acara-acara besar, yang bisa mendatangkan pendapatan sangat besar.
Baca Juga: Pemilu Presiden AS: Trump dan Harris Bersaing Ketat di Hari Terakhir Kampanye
Dengan segala fasilitas dan tunjangan yang diterima, jabatan presiden tetap memiliki nilai lebih dibandingkan gaji itu sendiri.
Namun, perdebatan mengenai seberapa layak jumlah tersebut selalu ada, terutama jika dibandingkan dengan tanggung jawab dan risiko yang menyertai jabatan tersebut.