Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto
HAVANA. Kemesraan politik antara Amerika Serikat (AS) dan Kuba akhirnya menular ke sektor ekonomi. Setelah bertahun-tahun terkena embargo ekonomi, negeri paman Sam memberikan izin bagi korporasi untuk berinvestasi di negara komunis tersebut.
Restu bagi korporasi ini ditandai dengan masuknya jaringan hotel Starwood Hotels & Resorts Worldwide. Starwood Hotels resmi ekspansi ke Kuba dan menjadi perusahaan AS pertama yang menggarap bisnis di Kuba.
Pemilik sembilan jaringan hotel ini mengumumkan investasi di Kuba pada Sabtu (19/3) lalu. Investasi jutaan dollar Starwood Hotels diumumkan sehari sebelum kunjungan pertama Presiden AS Barack Obama ke Kuba dalam tempo lebih dari 80 tahun.
Rencananya, Starwood Hotels mengelola dan memasarkan dua properti di Havana, ibukota Kuba. Mereka mengoperasikan Gaviota 5th Avenue Hotel di bawah jaringan merek Four Points Sheraton. Starwood juga memasarkan Gran Caribe Inglaterra Hotel di bawah brand Luxury Collection. Starwood dalam progres untuk mengoperasikan hotel ketiga.
Serbu Kuba
Starwood Hotels menggarap pasar Kuba setelah Departemen Keuangan AS memberikan izin khusus. "Investasi jutaan dollar ditujukan agar hotel di Kuba sesuai standar global," ujar Jorge Giannattasio, Direktur Amerika Latin Starwood, Ahad (20/3).
Sederet korporasi AS diperkirakan bakal mengekor langkah Starwood Hotels. Sejumlah perusahaan, seperti Marriott International Inc. dan AT&T Inc. dikabarkan sudah meminta izin bisnis kepada Departemen Keuangan AS untuk masuk ke negeri curutu.
Thomas Marder, Jurubicara Marriott, mengatakan, perusahaannya optimistis bisa mengantongi lampu hijau dari Pemerintah AS untuk mendirikan hotel di Kuba. Pemerintah Kuba memproyeksikan sektor pariwisata bakal booming di masa datang.
Pariwisata Kuba membaik sejak AS dan Kuba memulai rekonsiliasi politik pada Desember 2014. Sepanjang tahun 2015, tercatat kunjungan turis internasional ke Kuba naik 17% menjadi 3,5 juta orang. Rekor kunjungan pelancong ini dikontribusi turis AS yang melonjak 77% jadi 161.000 orang.
Wisatawan asal AS diperkirakan ramai berkunjung ke Kuba seiring dengan dibukanya penerbangan langsung ke Havana. Saat ini, Pemerintah AS memberikan 12 daftar alasan untuk berkunjung ke Kuba secara legal.
Menurut jadwal, Obama bakal berada di Havana selama tiga hari, 20–22 Maret 2016. Ini merupakan kunjungan pertama kenegaraan sejak 90 tahun terakhir.