Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober terus bertambah. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (11/12), kini sedikitnya 18.205 orang tewas dan 49.645 lainnya luka-luka.
Sementara itu, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah terusir dari rumah mereka. Sulit untuk menemukan tempat berlindung atau bahkan makanan, di daerah kantong yang padat penduduknya.
Baca Juga: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meminta Hamas Menyerah Sekarang Juga
Warga Gaza mengatakan bahwa mereka yang terpaksa mengungsi berulang kali sekarat karena kelaparan dan kedinginan serta pengeboman.
"Adakah di antara kita yang menduga bahwa rakyat kita akan mati kelaparan, apakah pernah terlintas di benak siapa pun sebelumnya?" ujar Rola Ghanim, di antara sekian banyak orang yang mengungkapkan kebingungannya di media sosial.
Truk-truk bantuan berisiko dihentikan oleh penduduk yang putus asa, ujar Carl Skau, wakil direktur eksekutif Program Pangan Dunia PBB.
"Setengah dari populasi kelaparan, sembilan dari 10 orang tidak makan setiap hari," katanya kepada Reuters, Sabtu.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Berhasil Memasuki Kota Khan Younis, Gaza Selatan
Seorang warga Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa ia sudah tidak makan selama tiga hari dan harus mengemis roti untuk anak-anaknya.
"Saya berpura-pura kuat tapi saya takut saya akan pingsan di depan mereka kapan saja," katanya melalui telepon, menolak menyebutkan namanya.
Asal tahu, setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu pada 1 Desember, Israel memulai serangan darat di selatan minggu lalu dan sejak itu mendorong dari timur ke jantung kota Khan Younis, dengan pesawat-pesawat tempur menyerang sebuah daerah di sebelah barat.
Pada hari Senin, para militan dan beberapa penduduk mengatakan bahwa para pejuang mencegah tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke barat mealui kota tersebut dan bentrok dengan pasukan Israel di Gaza utara, di mana Israel mengatakan bahwa tugas mereka sebagian besar telah selesai.
Israel mengatakan, puluhan pejuang Hamas telah menyerah dan mendesak yang lain untuk bergabung dengan mereka.
Baca Juga: Kritik AS untuk Israel: Mereka Harus Melindungi Lebih Banyak Warga Sipil Gaza
Sayap bersenjata Hamas mengatakan telah menembakkan roket ke arah Tel Aviv, tempat warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan.
Para pejabat PBB mengatakan 1,9 juta orang - 85 persen dari populasi Gaza - mengungsi dan menggambarkan kondisi di wilayah selatan di mana mereka terkonsentrasi sebagai neraka.
"Saya memperkirakan ketertiban umum akan segera hancur dan situasi yang lebih buruk dapat terjadi, termasuk wabah penyakit dan meningkatnya tekanan untuk pengungsian massal ke Mesir," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Minggu.