Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Fenomena gelombang panas ekstrem masih melanda kawasan Asia Selatan, termasuk Pakistan. Pada hari Senin (27/5), negara tersebut mencatat suhu udara menembus angka 52°C.
Mengutip Reuters, suhu 52°C sempat tercatat di kota Mohenjo Daro yang terkenal dengan situs arkeologi era Peradaban Lembah Indus yang dibangun pada tahun 2500 SM.
Pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan, Shahid Abbas, menambahkan bahwa suhu tersebut merupakan yang tertinggi pada musim panas sejauh ini.
"Suhu itu mendekati rekor suhu tertinggi di kota dan pedesaan masing-masing sebesar 53,5°C dan 54°C," kata Abbas.
Gelombang panas diprediksi akan mereda di Mohenjo Daro dan sekitarnya, namun gelombang panas lainnya diperkirakan akan melanda wilayah lain di Sindh, termasuk ibu kota, Karachi.
Baca Juga: Korban Tewas di Rafah Bertambah, Netanyahu: Kami Tidak Bermaksud Meyerang Sipil
Rentan Terdampak Perubahan Iklim
Koordinator urusan cuaca pemerintahan, Rubina Khursheed Alam, mengakui bahwa Pakistan adalah salah satu negara yang paling rentan terkena dampak perubahan iklim.
Alam mengaku saat ini pemerintah sedang menjalankan kampanye kesadaran akibat gelombang panas.
"Pakistan merupakan negara kelima yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kita telah menyaksikan hujan yang melebihi normal, banjir," kata Alam dalam konferensi pers hari Jumat lalu.
Sardar Sarfaraz, Kepala Ahli Meteorologi di Departemen Meteorologi Pakistan, juga mengatakan bahwa situasi yang tercatat awal pekan ini adalah suhu terpanas kedua di Asia dan tertinggi keempat di dunia.
Suhu tertinggi yang tercatat di Pakistan terjadi pada tahun 2017 ketika suhu naik hingga 54°C di kota Turbat, yang terletak di provinsi Balochistan.