Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/CAIRO. Warga Israel dan Palestina menyambut dengan gembira pada Kamis (9/10/2025) setelah diumumkannya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang menjadi fase pertama dari inisiatif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Konflik ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengubah dinamika politik di Timur Tengah.
Kedua pihak yang berseberangan itu telah menyatakan dukungan terhadap kesepakatan tersebut dan dijadwalkan menandatanganinya di Sharm el-Sheikh, Mesir, sekitar pukul 12.00 waktu setempat (09.00 GMT).
Baca Juga: Warga Gaza Sambut Gencatan Senjata dengan Sukacita Setelah Dua Tahun Perang
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi apakah penandatanganan telah dilakukan.
Penduduk Gaza melaporkan masih terdengar serangkaian serangan udara di Kota Gaza pada waktu yang berdekatan dengan jadwal penandatanganan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan gencatan senjata akan berlaku setelah disetujui oleh pemerintah Israel, yang akan menggelar rapat kabinet keamanan pada pukul 17.00 waktu setempat.
Gencatan Senjata, Penarikan Pasukan, dan Pembebasan Sandera
Berdasarkan kesepakatan tersebut pertempuran akan dihentikan, Israel akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza, dan Hamas akan membebaskan para sandera yang ditangkap dalam serangan dua tahun lalu, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel.
Baca Juga: Gaza Menuju Damai? Ini Isi Kesepakatan Gencatan Senjata yang Diumumkan Trump
Sumber yang mengetahui isi kesepakatan mengatakan, pasukan Israel akan mulai ditarik dalam waktu 24 jam setelah penandatanganan.
Seorang pejabat Israel menyebut pembebasan seluruh 20 sandera Israel yang diyakini masih hidup di Gaza diperkirakan terjadi pada Minggu atau Senin.
Sebanyak 26 sandera lainnya dinyatakan tewas, sementara nasib dua orang masih belum diketahui.
Hamas mengindikasikan bahwa proses pencarian jenazah masih berlangsung di berbagai wilayah Gaza.
Kabar kesepakatan tersebut disambut sorak sorai oleh warga Palestina dan keluarga sandera Israel.
Di Gaza, di tengah reruntuhan akibat pengeboman, warga turun ke jalan-jalan sambil bersorak.
“Alhamdulillah atas gencatan senjata ini, atas berakhirnya pertumpahan darah,” ujar Abdul Majeed Abd Rabbo di Khan Younis, Gaza bagian selatan.
“Seluruh Gaza bersyukur, seluruh dunia Arab bersyukur, dunia pun bersyukur atas berakhirnya perang ini.”
Baca Juga: Harga Minyak Melemah pada Kamis (9/10), Gencatan Senjata Gaza Menurunkan Premi Risiko
Di Tel Aviv, Einav Zaugauker ibu dari Matan, salah satu sandera menangis bahagia di “Hostages Square”, tempat keluarga sandera selama dua tahun terakhir berkumpul menuntut pembebasan kerabat mereka.
“Saya tidak bisa bernapas... ini seperti mimpi,” ujarnya dengan suara bergetar. “Saya hanya ingin memeluk dan mengatakan bahwa saya mencintainya.”
Meski demikian, warga Gaza melaporkan serangan udara Israel masih berlanjut di beberapa wilayah pada Kamis pagi.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir, angka yang lebih rendah dibanding pekan-pekan sebelumnya.