kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Survei Capres AS: Donald Trump Lebih Disukai Pemilih Keturunan Arab


Selasa, 22 Oktober 2024 / 13:36 WIB
Survei Capres AS: Donald Trump Lebih Disukai Pemilih Keturunan Arab
ILUSTRASI. Calon presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat selama rapat umum kampanye, di North Carolina Aviation Museum & Hall of Fame di Asheboro, North Carolina, AS 21 Agustus 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Survei terbaru menjelang pemilu Presiden AS bulan depan menunjukkan Donald Trump unggul tipis dari Kamala Harris di kalangan warga keturunan Arab.

Hasil jajak pendapat Arab News/YouGov yang dirilis hari Senin (21/10) menunjukkan, Trump unggul dipilih oleh 45% responden keturunan Arab. Harris kalah tipis dengan 43%.

Angka terbaru itu bisa menjadi sedikit indikasi bahwa genosida di Gaza telah membuat Partai Demokrat kehilangan kepercayaan.

Hasil itu diambil dari 500 responden yang merupakan warga AS keturunan Arab, dengan margin kesalahan plus atau minus 5,93 persen.

Jajak pendapat itu juga menemukan bahwa responden keturunan lebih yakin Trump mampu menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dalam ruang ini, Trump mendapat 39% suara dan Harris 33%.

Meskipun begitu, mayoritas responden juga percaya bahwa Trump lebih mendukung Israel daripada Harris.

Baca Juga: Kamala Harris dan Donald Trump Bersaing Ketat di Tujuh Negara Bagian

Konflik Palestina-Israel Jadi Perhatian

Pertanyaan lain yang diajukan adalah "siapa yang akan lebih baik dalam urusan Timur Tengah secara umum". Hasilnya, Trump dan Harris imbang di angka 38%.

Para responden yang merupakan warga AS keturunan Arab juga memilih konflik Palestina-Israel sebagai perhatian terbesar komunitas mereka. Isu itu mendapatkan 29% suara.

Konflik Palestina-Israel lebih mengkhawatirkan bagi mereka ketimbang masalah ekonomi dan biaya hidup serta rasisme dan diskriminasi.

Jajak pendapat serupa juga telah dirilis oleh Institut Arab Amerika awal bulan ini. Trump dan Harris mendapatkan suara nyaris berimbang, masing-masing 42% dan 41%.

Tonton: Elon Musk Sumbang Rp 1,16 Triliun untuk Kampanye Donald Trump

Baca Juga: Popularitas Kamala Harris Menurun Kurang dari Sebulan Jelang Pemilu

​Pemilih Keturunan Arab Jadi Incaran

Pemilih dari komunitas Arab-Amerika sebenarnya menjadi ladang suara potensial bagi Partai Demokrat. Jumlahnya yang besar di Michigan jadi alasan.

Mengutip Al Jazeera, pada tahun 2020 Biden menang di Michigan dengan sekitar 150.000. Saat Trump menang tahun 2016, dirinya hanya mendapatkan 11.000 suara di wilayah tersebut.

Menariknya, bulan September lalu walikota Hamtramck, Michigan, menyatakan dukungannya terhadap Trump. 

Hamtramck merupakan kota pertama di AS yang seluruh pemerintahannya diisi orang Muslim. Walikotanya menggambarkan Trump sebagai orang yang berprinsip dan menjadi pilihan tepat dalam pemilu Presiden AS tahun ini.



TERBARU

[X]
×