kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donald Trump Dianggap Merendahkan Rakyat Palestina dalam Debat Capres AS


Senin, 01 Juli 2024 / 11:45 WIB
Donald Trump Dianggap Merendahkan Rakyat Palestina dalam Debat Capres AS
ILUSTRASI. Donald Trump dalam debat calon presiden AS yang diadakan oleh CNN hari Kamis, 27 Juni 2024.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Mantan Presiden AS, Donald Trump, dibanjiri kecaman dari kelompok hak asasi manusia karena dianggap telah merendahkan rakyat Palestina saat melakukan debat capres hari Jumat (28/6) lalu.

Dalam salah satu sesi yang membahas tentang konflik di Timur Tengah, Trump menyebut lawan debatnya, Presiden AS Joe Biden, sebagai orang Palestina yang lemah.

Pernyataan itu keluar sebagai respons atas pernyataan Biden yang menyebut Hamas adalah pihak yang menginginkan perang.

"Sebenarnya, Israel adalah satu-satunya (yang ingin berperang). Anda harus membiarkan mereka menyelesaikan pekerjaannya. Dia (Biden) tidak mau melakukannya. Dia menjadi seperti orang Palestina, orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah," kata Trump, dikutip Reuters.

Baca Juga: KPU Amerika Masih Menunggu Laporan Kekayaan Donald Trump untuk Pemilu 2024

Tidak hanya sekali, Trump kembali menggunakan rakyat Palestina untuk menggambarkan perilaku Biden.

Pernyataan itu muncul saat Trump menghadiri rapat umum Partai Republik di hari yang sama.

Trump mengatakan bahwa Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer, yang seorang Yahudi, telah bersikap seperti orang Palestina.

"Dia menjadi orang Palestina karena mereka mempunyai lebih banyak suara atau semacamnya," kata Trump.

Kelompok advokasi Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) memandang komentar Trump mengenai Palestina dalam debat tersebut sebagai penghinaan rasis.

Baca Juga: Tim Kampanye Donald Trump Deklarasikan Kemenangan dalam Debat Capres Pertama

"Penggunaan kata 'Palestina' sebagai penghinaan oleh mantan Presiden Trump adalah tindakan rasis. Pernyataan Presiden Biden mengenai dukungan militernya terhadap genosida pemerintah Israel di Gaza tidak berperasaan," kata Corey Saylor, direktur penelitian dan advokasi di CAIR.

Kecaman juga datang dari Amnesti Internasional AS. Kelompok tersebut merasa Trump telah menyebarkan pesan rasisme dan anti-Arab.

"Menyindir bahwa menjadi orang Palestina adalah hal yang buruk, seperti yang dilakukan mantan Presiden Trump ketika dia menyebut Presiden Biden sebagai orang Palestina, berbau rasisme dan kebencian anti-Arab," kata Paul O'Brien, direktur eksekutif Amnesty International AS.

Trump dan Biden berpeluang besar akan kembali bersaing dalam pemilu presiden AS 2024. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pada 5 November mendatang.




TERBARU

[X]
×