Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China dan AS dianggap akan menjadi dua poros dunia saat ini berkat pengaruhnya yang sangat luas. Kedua negara ini juga dengan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya kepada satu sama lain.
Dalam beberapa tahun belakangan ini perang dagang China-AS terus terjadi dan memberikan dampak ke masing-masing pihak. Aktivitas kedua negara di Laut China Selatan belakangan ini semakin membuat panas hubungan kedua negara.
Tindakan balas dendan yang diambil pemerintah China sebagai respon atas provokasi AS ternyata mendapatkan dukungan dari publik. Saat ini semakin banyak penduduk China yang menyatakan ketidaksukaannya terhadap AS.
Ketengangan yang terjadi tahun ini bahkan dinilai sebagai fase terburuk yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada akhir 1970-an silam.
Baca Juga: Balas dendam, China jatuhkan sanksi kepada 11 pejabat AS terkait urusan Hong Kong
Global Times, media online China berbahasa Inggris, pada hari Senin (10/8) kemarin mengadakan survei daring kepada masyarakat China melalui website serta media sosial resmi mereka. Dalam survei terbaru ini Global Times mencoba memetakan pandangan masyarakat awam terhadap AS.
Jumlah peserta survei telah tercatat sebanyak 48.429 orang pada pukul 10:00 pagi, hari Senin waktu setempat. Survei ini mencakup enam pertanyaan yang berkaitan mengenai upaya AS yang hendak memprovokasi China serta hal-hal yang perlu dilakukan untuk membalas AS.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar netizen China percaya bahwa sanksi yang diterapkan pemerintah Trump terhadap beberapa pejabat China akibat Undang-Undang Keamanan Nasional untuk Hong Kong hanya sekadar gertakan belaka.
Menurut para netizen, upaya ini hanya dilakukan untuk mendongkrak pamor Trump dalam pemillu saja dan tidak ada kaitannya sama sekali tentang demokrasi atau kebebasan.
Baca Juga: Begini cara China meningkatkan patriotisme penduduknya
Lebih dari 79% peserta survei berpikir bahwa langkah AS tersebut merupakan tindakan campur tangan yang tidak layak. Sementara 18,7% lainnya percaya bahwa Pemerintahan Trump hanya membohongi China untuk bisa terpilih kembali.
Hanya 12% yang benar-benar percaya bahwa sikap AS terkait Hong Kong memang murni untuk mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong.
Pertanyaan lain yang cukup menarik adalah "Apakah Anda mendukung China dalam mengambil tindakan balasan terhadap provokasi AS?". Hasilnya, mayoritas sepakat untuk memberikan balasan.
Sebanyak 66% responden mengatakan dengan tegas mendukung sikap tersebut karena hal ini berkaitan dengan martabat nasional dan kepentingan yang fundamental. Sementara 30,8% mengatakan bahwa China mampu mencapai mengimbangi AS dalam hal ini.
Baca Juga: Angkatan Darat AS diprediksi akan miliki senjata laser mematikan pada tahun berikut
Jawaban dari pertanyaan tersebut cukup menggambarkan ketidaksukaan masyarakat China pada AS yang selama ini selalu dianggap mengganggu.
Pertanyaan terakhir cukup sederhana, "Apakah Anda menyukai AS?", hasilnya bisa ditebak, hanya 1,5% responden yang menjawab "Ya".
Jawaban terbanyak adalah "Tidak pernah menyukainya" dengan angka 38,5%. Sementara jawaban "Pernah suka, tapi saat ini tidak" dipilih oleh 30,3% responden.
Sebanyak 26,8% lainnya menyuikai AS hanya dari segi sains dan teknologi yang maju serta aturan hukumnya, tetapi tidak menyukai kebijakannya terhadap China. Sementara sisanya, sebanyak 2,9%, masih belum yakin tentang perasaannya.
Baca Juga: Menteri kesehatan Amerika Serikat sambangi Taiwan, China kirim jet tempur