Sumber: Business Insider Africa | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - PETRORIA. Pemerintah Afrika Selatan resmi membuka persaingan global untuk menggarap proyek modernisasi jaringan transmisi listrik nasional senilai sekitar US$ 25 miliar atau setara Rp 415 triliun (kurs Rp 16.600).
Proyek strategis ini dinilai krusial untuk memperbaiki sistem kelistrikan Afrika Selatan yang selama ini menjadi salah satu yang paling tertekan di Afrika.
Kementerian Listrik Afrika Selatan mengumumkan telah meloloskan tujuh konsorsium internasional ke tahap prakualifikasi untuk mengikuti lelang perluasan jaringan transmisi nasional. Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Listrik Kgosientsho Ramokgopa pada Senin (15/12) di Pretoria.
Baca Juga: Janji Manis Tarif China untuk Afrika Tak Berlaku di Afrika Selatan, Ini Gara-garanya!
Salah satu nama besar yang masuk daftar pendek adalah unit Timur Tengah Adani Power, bagian dari Adani Group yang didirikan dan dipimpin oleh miliarder India Gautam Adani.
Grup ini dikenal memiliki portofolio luas di sektor pelabuhan, pembangkit listrik, energi terbarukan, hingga infrastruktur berskala besar, dan menempatkan Adani sebagai salah satu orang terkaya dunia versi Forbes.
Selain Adani, daftar peserta juga diisi pemain global kelas berat dan perusahaan milik negara, seperti Electricité de France (EDF) dari Prancis, State Grid International Development dari China, serta China Southern Power Grid International.
Masuknya nama-nama besar tersebut mencerminkan skala proyek sekaligus daya tarik internasional dari agenda kelistrikan Afrika Selatan.
Ramokgopa menegaskan, prakualifikasi ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah memodernisasi dan memperkuat tulang punggung sistem kelistrikan nasional.
Baca Juga: Mata Uang Rand Afrika Selatan Melemah Setelah Trump Ancam Tarif 10% Negara BRICS
Menurutnya, proyek ini akan membuka ruang pertumbuhan ekonomi, mendukung pengembangan industri, serta memperkuat ketahanan energi nasional melalui keterlibatan sektor swasta yang lebih dalam.
Ekspansi jaringan transmisi merupakan pilar utama dalam transisi energi Afrika Selatan. Selama ini, negara tersebut masih sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara yang menua dan secara bertahap akan dipensiunkan.












