Sumber: Bloomberg | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Taipan Vietnam, Truong My Lan, gagal mengajukan banding terhadap hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya terkait dengan kasus penipuan terbesar dalam sejarah negara tersebut.
Namun, ia masih memiliki peluang untuk menghindari eksekusi jika dapat mengembalikan sebagian besar uang yang telah ia curi.
Pada sidang yang digelar di Pengadilan Tinggi Rakyat di Ho Chi Minh City, hakim menyatakan bahwa kerugian dari kasus ini sangat besar dengan dampak yang sangat serius, sehingga tidak ada alasan untuk mengurangi hukuman yang dijatuhkan kepada Lan.
Syarat Pengurangan Hukuman Mati
Menurut hukum Vietnam, Lan dapat mengajukan pengurangan hukuman mati menjadi hukuman penjara seumur hidup jika ia dapat mengembalikan setidaknya tiga perempat dari total aset yang dicuri, serta bekerja sama dengan pihak berwenang.
Baca Juga: Truong My Lan Terancam Hukuman Mati, Harus Kembalikan US$11 Miliar untuk Selamat
Alternatif lainnya adalah dengan mengajukan permohonan grasi kepada Presiden Vietnam, Luong Cuong. Lan diberikan waktu tujuh hari setelah vonis untuk mengajukan permohonan tersebut.
Tim pengacara Lan mengatakan bahwa mereka akan segera bertemu dengan wanita berusia 68 tahun itu untuk merencanakan langkah selanjutnya. Giang Hong Thanh, salah satu pengacaranya, mengungkapkan bahwa mereka akan berdiskusi untuk menyepakati strategi berikutnya.
Jumlah Uang yang Harus Dikembalikan
Jaksa penuntut sebelumnya mengatakan bahwa Lan harus mengembalikan sekitar US$11 miliar untuk menghindari hukuman mati.
Pengacaranya menjelaskan bahwa beberapa investasi dan pinjaman sedang dinegosiasikan untuk melunasi utangnya, namun masih belum jelas seberapa banyak utang tersebut terkait dengan properti yang bisa dijual atau aset yang telah dibekukan oleh pihak berwenang.
Berdasarkan hukum Vietnam, hukuman mati Lan akan dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup jika ia mencapai usia 75 tahun sebelum eksekusi dilakukan.
Baca Juga: AS Tetapkan Tarif Baru Produk Panel Surya Impor dari 4 Negara Asia Tenggara Ini
Kasus yang Menarik Perhatian Global
Jatuhnya Truong My Lan menarik perhatian internasional karena beratnya hukuman yang dijatuhkan dan kompleksitas kasus ini. Kasusnya menjadi simbol dari kampanye anti-korupsi yang keras yang dilakukan oleh Partai Komunis yang berkuasa, yang bertujuan untuk membasmi jaringan korupsi tingkat tinggi dan menjadikannya contoh.
Lan dihukum pada bulan April atas tuduhan penyelewengan uang sebesar US$12,3 miliar dari Saigon Commercial Bank. Ia juga terbukti bersalah atas suap pejabat pemerintah dan melanggar aturan pinjaman bank.
Jaksa menyatakan bahwa total kerugian yang ditimbulkan mencapai sekitar US$27 miliar. Setelah dikurangi dengan agunan, jumlah tersebut kini menjadi US$19,6 miliar, menurut laporan yang diterbitkan di situs web pemerintah.
Pada sidang kedua yang digelar pada bulan Oktober, Lan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena berbagai tuduhan, termasuk pencucian uang dan penipuan obligasi. Ribuan pemegang obligasi yang menjadi korban mengalami kerugian besar, bahkan beberapa di antaranya hadir di pengadilan untuk menuntut keadilan dan pengembalian uang mereka.
Baca Juga: Ikuti Jejak Indonesia, Vietnam akan Bangun Jaringan Kereta Cepat Senilai US$67 Miliar
Kampanye Anti-Korupsi yang Semakin Gencar
Kampanye anti-korupsi yang dijuluki "kampanye tungku pembakaran" (blazing furnace) ini semakin intensif dalam beberapa tahun terakhir.
Pemimpin Partai Komunis, To Lam, telah berjanji untuk terus melanjutkan dorongan agresif ini yang telah merambah ke seluruh aspek kehidupan masyarakat dan menyebabkan penahanan banyak pejabat tinggi serta eksekutif bisnis.
Sebanyak 47 terdakwa lainnya juga mengajukan banding terhadap hukuman mereka dalam sidang yang sama. Do Thi Nhan, mantan kepala unit inspeksi dan pengawasan Bank Negara Vietnam, gagal mendapatkan pengurangan hukuman seumur hidupnya.
Sementara itu, hukuman terhadap keponakan Lan, Truong Hue Van, dikurangi empat tahun menjadi 13 tahun, sedangkan suami Lan, Eric Chu, mendapat pengurangan hukuman dari sembilan tahun menjadi tujuh tahun.