kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.700   55,00   0,33%
  • IDX 8.062   1,01   0,01%
  • KOMPAS100 1.116   0,06   0,01%
  • LQ45 788   -5,82   -0,73%
  • ISSI 282   1,05   0,37%
  • IDX30 413   -2,57   -0,62%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 123   0,14   0,12%
  • IDXV30 133   0,90   0,68%
  • IDXQ30 130   -0,89   -0,68%

Taiwan dan Malaysia Pimpin Kenaikan Bursa Asia, Rupiah dan Mata Uang Lain Stabil


Rabu, 01 Oktober 2025 / 12:01 WIB
Taiwan dan Malaysia Pimpin Kenaikan Bursa Asia, Rupiah dan Mata Uang Lain Stabil
ILUSTRASI. Bursa Malaysia mencatatkan level tertinggi dalam sembilan bulan, sementara indeks Taiwan nyaris menyentuh rekor tertinggi, seiring Wall Street yang membukukan kenaikan tipis. REUTERS/Pichi Chuang/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Asia memulai Oktober dengan catatan positif pada Rabu (1/10/2025), menebus sebagian kerugian dari sesi sebelumnya.

Bursa Malaysia mencatatkan level tertinggi dalam sembilan bulan, sementara indeks Taiwan nyaris menyentuh rekor tertinggi, seiring Wall Street yang membukukan kenaikan tipis.

Di sisi lain, pergerakan mata uang regional relatif terbatas. Rupiah dan baht masing-masing melemah 0,2%, sementara peso Filipina dan dolar Taiwan stabil.

Baca Juga: Ekonomi Global: Manufaktur Asia Terseret Perlambatan China dan Dampak Tarif AS

Indeks dolar AS, yang mengukur pergerakan mata uang terhadap enam mata uang utama, berada di dekat level terendah dalam satu minggu menjelang shutdown pemerintah AS.

Shutdown parsial pemerintah AS terjadi pada Rabu setelah ketidaksepakatan antara Kongres dan Gedung Putih menghalangi tercapainya kesepakatan pendanaan.

Investor khawatir, jika shutdown berlanjut, rilis data pekerjaan penting akan tertunda, sehingga Federal Reserve kehilangan informasi krusial menjelang rapat kebijakan pada 29 Oktober.

Pasar valuta asing tetap tenang karena tidak ada katalis utama, sementara pasar China tutup untuk libur Golden Week.

"Mata uang Asia diperdagangkan tenang hari ini karena kurangnya katalis baru, ditambah pasar onshore China sedang libur, sehingga minim petunjuk," kata Christopher Wong, analis mata uang OCBC.

Baca Juga: Mata Uang Asia Bergerak Datar di Awal Perdagangan Rabu (1/10), Rupiah Melemah Tipis

Ia menambahkan, investor juga bersikap “wait-and-see” menghadapi risiko shutdown AS yang bisa memperlambat ekonomi jika berlangsung lama.

Di pasar saham, indeks acuan Taiwan melonjak hingga 2%, mendekati rekor tertinggi.

Sementara indeks MSCI Asia Emerging Markets naik 0,7%, mencatat kenaikan ketiga berturut-turut. Indeks gabungan ASEAN naik 0,3%.

Di Wall Street, tiga indeks utama ditutup lebih tinggi dalam sesi yang bergerak fluktuatif, mendukung pergerakan indeks Taipei.

Bursa saham di Kuala Lumpur naik hingga 0,7%, menembus level tertinggi sejak Januari.

Bursa Singapura bertambah 0,8%, mencapai level tertinggi sejak 17 September, dengan tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: 10 Miliarder Termuda di Dunia, Oktober 2025: Dipimpin Pemuda 20 Tahun

Menurut analis Maybank, meski indeks mid-cap dan small-cap turun, saham-saham besar (big-cap) menjadi fokus utama pasar.

Di Manila, saham yang turun 3,3% sepanjang September, kini menguat 0,8% setelah tujuh hari berturut-turut melemah.

Sementara itu, saham di Bangkok naik 0,1%, dan indeks utama Korea Selatan dan Indonesia masing-masing bertambah 0,8% dan 0,1%.

Selanjutnya: Daftar Jurusan dengan Peminat Sedikit di Universitas Indonesia Jalur SNBP

Menarik Dibaca: Kenalan Sama Vivo Y100 yang Pakai Chipset Snapdragon 4 Gen 2, Begini Performanya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×