kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.894   64,39   0,82%
  • KOMPAS100 1.206   10,30   0,86%
  • LQ45 979   9,03   0,93%
  • ISSI 229   1,02   0,45%
  • IDX30 500   4,80   0,97%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,20   0,88%
  • IDXV30 140   0,29   0,20%
  • IDXQ30 167   1,18   0,71%

Taiwan Kerek Anggaran Pertahanan 7,7% pada 2025 di Tengah Ancaman Militer China


Jumat, 23 Agustus 2024 / 09:35 WIB
Taiwan Kerek Anggaran Pertahanan 7,7% pada 2025 di Tengah Ancaman Militer China
ILUSTRASI. Jet tempur F-16V meluncur di landasan pacu pangkalan Angkatan Udara, saat militer Taiwan mengadakan latihan untuk meningkatkan kesiapan menjelang Tahun Baru Imlek, di tengah meningkatnya ancaman dari Tiongkok, di Chiayi, Taiwan, pada 5 Januari 2022. Taiwan meningkatkan anggaran pertahanannya 7,7% pada tahun depan, di tengah ancaman serangan militer china.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  TAIPEI. Taiwan akan meningkatkan anggaran pertahanannya sebesar 7,7% pada tahun depan, melebihi proyeksi pertumbuhan ekonomi, demikian diumumkan oleh kabinet pada Kamis. 

Kenaikan ini merupakan langkah Taiwan untuk memperkuat kemampuan militernya dengan menambah pesawat tempur dan rudal, sebagai tanggapan terhadap ancaman yang meningkat dari Beijing.

China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, telah meningkatkan tekanan militer dan politik dalam lima tahun terakhir untuk menegaskan klaimnya, yang dengan tegas ditolak oleh Taipei.

Baca Juga: Taiwan: 14 Pesawat Militer China Melewati Garis Tengah yang Sensitif

Kabinet Taiwan, setelah pertemuan mingguan reguler, menyatakan bahwa anggaran pertahanan untuk tahun 2025 akan meningkat 7,7% dibanding tahun sebelumnya, menjadi NT$ 647 miliar (sekitar US$ 20,25 miliar). 

Ini setara dengan 2,45% dari Produk Domestik Bruto (PDB naik dari 2,38% tahun ini dan melebihi ekspektasi pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 3,26% untuk tahun tersebut.

Anggaran tersebut mencakup anggaran khusus senilai NT$ 90,4 miliar untuk membeli pesawat tempur baru dan meningkatkan produksi rudal. Ini merupakan bagian dari anggaran tambahan militer senilai NT$ 240 miliar yang diumumkan pada tahun 2021 untuk jangka waktu lima tahun.

Hsieh Chi-hsien, kepala biro pengawasan Kementerian Pertahanan, mengatakan kepada wartawan bahwa tujuan mereka adalah agar anggaran pertahanan mencapai 3% dari PDB. Ia menambahkan bahwa saat ini anggaran pertahanan Taiwan "tumbuh secara bertahap".

Baca Juga: Taiwan Waspada Atas Latihan Militer China Pasca Pelantikan Presiden Baru

"Kami tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan negara lain. Kami akan meningkatkan (pengeluaran) secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kami," ujarnya. 

Hsieh juga menyebutkan bahwa pengeluaran di masa depan akan bergantung pada apakah Taiwan dapat memperoleh peralatan "penting dan kunci", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pemerintah Taiwan telah menjadikan modernisasi militer sebagai kebijakan utama dan berulang kali berjanji untuk meningkatkan anggaran pertahanan, mengingat ancaman yang semakin besar dari Tiongkok, termasuk mengembangkan kapal selam buatan Taiwan.

Angkatan udara Tiongkok hampir setiap hari melakukan misi di dekat wilayah udara Taiwan, dan pada Mei lalu menggelar latihan perang di sekitar pulau itu tak lama setelah Presiden Lai Ching-te menjabat, yang oleh Beijing disebut sebagai separatis, Lai menolak klaim kedaulatan China, dengan menyatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

Anggaran tersebut masih perlu disetujui oleh parlemen, di mana Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa kehilangan mayoritasnya dalam pemilu Januari lalu.

Baca Juga: Bisik-Bisik Sumber: Serangan Militer China Semakin Dekat ke Taiwan

Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, telah berulang kali menyatakan dukungannya untuk memperkuat pertahanan pulau tersebut, meskipun saat ini sedang terlibat dalam perselisihan dengan DPP mengenai reformasi yang diperebutkan untuk memberikan kekuasaan pengawasan yang lebih besar kepada parlemen, yang menurut pemerintah adalah tidak konstitusional.

China juga dengan cepat memodernisasi angkatan bersenjatanya, termasuk dengan menambah kapal induk baru, jet tempur siluman, dan rudal.

Pada Maret lalu, Tiongkok mengumumkan kenaikan anggaran pertahanan sebesar 7,2% untuk tahun ini menjadi 1,67 triliun yuan (sekitar US$D 234,10 miliar), melebihi target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk 2024, meskipun hanya menyumbang sekitar 1,3% dari PDB menurut para analis.

Baca Juga: Latihan Militer China di Sekitar Taiwan: Skenario untuk Merebut Kekuasaan

Pemerintah Amerika Serikat telah mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya dan meningkatkan pengeluaran pertahanan. Amerika Serikat merupakan penyedia senjata dan pendukung internasional terpenting bagi Taiwan, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Dalam sebuah forum keamanan di Taipei pada Rabu, Nikki Haley, mantan duta besar PBB di bawah pemerintahan Trump, memuji komitmen Taiwan untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan.

"Negara-negara bebas lainnya harus belajar dari mereka, terutama banyak sekutu AS," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×