Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Namun, para kritikus berpendapat peraturan itu mengecilkan hati investor asing di pasar saham Jepang, dan bertentangan dengan upaya pemerintah untuk memancing investasi untuk merevitalisasi ekonomi.
Di sisi lain, ekonomi terbesar ketiga dunia ini secara mengejutkan masih tumbuh 2,1% pada kuartal terakhir.
Baca Juga: Punya 2,3 juta personel militer tapi nol kasus corona, klaim China diragukan
Sementara pemerintah Jepang telah meluncurkan stimulus sebesar US$ 1 triliun untuk melindungi ekonomi karena dampak pandemi coronavirus.
Paket itu juga termasuk anggaran US$ 2,2 miliar untuk membayar perusahaan-perusahaannya untuk memindahkan produksinya keluar dari China atau negara-negara lain guna mengurangi ketergantungan mereka pada China ketika pandemi itu meningkatkan rantai pasokan Tiongkok dengan mitra dagang global.
Pengecualian untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut termasuk investasi tanpa pra-penyaringan oleh lembaga keuangan asing, dan pengabaian persyaratan pra-pelaporan untuk dana kekayaan negara yang bersertifikat dan investor lain yang memenuhi kriteria tertentu.
Baca Juga: Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Padahal investor asing memiliki pengaruh besar pada harga saham karena mereka memiliki sekitar 30% dari 575 triliun yen atau sekitar US$ 5,4 triliun kapitalisasi pasar.