Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Berkshire Hathaway milik Warren Buffet menambah kepemilikan saham Amazon.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Rabu (14/8), Berkshire menaikkan jumlah kepemilikan saham perusahaan e-commerce raksasa AS itu sebanyak 11%. Dengan demikian, per akhir kuartal dua, Berkshire mengempit 537.300 saham Amazon senilai US$ 947 juta.
Sebelumnya, Buffett sudah mengumumkan rencana penambahan investasi di Amazon pada Mei lalu. Namun, dia menegaskan bukan menjadi pihak yang berada di balik pembelian saham tersebut.
"Salah satu rekan di kantor yang mengatur uang membeli saham Amazon atas nama Berkshire," kata Buffett kepad CNBC di Omaha beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Warren Buffet: Ini Kesalahan No. 1 Orang Tua Saat Mengajarkan Uang kepada Anak
Selain itu, Buffett juga menaikkan taruhannya atas saham-saham perbankan, yang pada bulan ini mengalami tekanan akibat meningkatnya kecemasan terkait inverted yield curve yang memukul sektor perbankan. Sebagai contoh, kepemilikan saham Bershire atas saham Bank of America naik sekitar 3,5% pada kuartal lalu. Lalu, kepemilikan atas saham US Bancorp juga naik 2,4%. Sedangkan kepemilikan atas sejumlah bank besar termasuk Wells Fargo dan JP Morgan Chase masih tak berubah.
Jika dilihat dari sejarahnya, Buffett kerap menghindari taruhan pada saham-saham teknologi, dengan mengakhiri kepemilikan IBM pada tahun lalu. Namun pada Februari 2017, dia mengumumkan Berkshire telah membeli saham Apple dengan jumlah yang cukup banyak. Pada kuartal pertama 2018, Berkshire menambah 75 juta saham produsen iPhone kepada CNBC. Pada waktu itu, dia dengan jelas mengatakan, "Kami menyukai Apple dan membeli untuk menyimpannya."
Baca Juga: Warren Buffett: Bisnis surat kabar akan menghilang
Salah satu dari dua letnan Berkshire, Todd Combs atau Ted Weschler, yang masing-masing mengatur portofolio saham dengan nilai lebih US$ 13 miliar untuk Berkshire, sepertinya merupakan orang yang berada di balik pembelian saham Amazon dan juga penambahan saham perusahaan e-commerce tersebut pada kuartal lalu.
Pimpinan dan CEO Berkshire sudah lama mengagumi pendiri Amazon Jeff Bezos dan bekerjasama dengannya dengan membentuk joint health care venture. Namun, sang legendaris pernah menyesalkan dirinya kehilangan kesempatan besar atas Amazon.
"Amazon sudah melampaui apapun yang saya impikan. Karena jika saya merasa itu bisa dilakukan, saya seharusnya membeli sejak dulu. Saya tidak merasakan adanya potensi di sana. Saya mengacaukannya," kata Buffett pada 2018 lalu.
Namun, penyesalan itu terbayar sudah. Salah satu managernya merasa masih ada kesempatan untuk menikmati keuntungan dari kenaikan saham Amazon. Pada bulan lalu, misalnya, saham Amazon melaju 12% di tengah aksi jual yang melanda market.
Baca Juga: Warren Buffett: Mestinya wanita bisa lebih aktif dalam berinvestasi
Di sisi lain, saham Kraft Heinz menyentuh rekor terendahnya pada pekan lalu setelah perusahaan mengumumkan adanya penyusutan aset tambahan senilai US$ 1,22 miliar dan tidak mencapai target pendapatan. Padahal, saham Kraft merupakan saham keempat terbesar yang dimiliki Berkshire. Pada Juni lalu, Buffett mengatakan kepada CNBC bahwa dia membuat kesalahan dalam pembelian Kraft karena membayar terlalu banyak.
Pada keterbukaan informasi terakhir di SEC, Berkshire Hathaway mengumumkan adanya penambahan saham JP Morgan Chse sebesar 18% menjadi 59,5 juta saham pada kuartal lalu dan 22% penambahan saham Red Hat menjadi 5,1 juta saham. Red Hat diakuisisi oleh IBM senilai US$ 34 miliar pada Juli lalu.