Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Raksasa kosmetik asal Amerika Serikat (AS) Estee Lauder Companies Inc memperkirakan laba tahunannya berada di bawah ekspektasi Wall Street.
Perusahaan menyebut pelemahan pasar di AS dan China serta ketidakpastian tarif menjadi tekanan utama.
Pengumuman ini membuat saham Estee Lauder jatuh sekitar 9% pada perdagangan pre-market Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Temasek Siapkan Restrukturisasi, Rencana Pecah Jadi 3 Unit Investasi
Perusahaan juga memperkirakan bakal mengalami beban sekitar US$100 juta terhadap laba 2026 akibat hambatan tarif.
Administrasi Presiden Donald Trump dengan kebijakan perdagangannya yang tak menentu dinilai telah menekan daya beli konsumen sekaligus menimbulkan tantangan operasional bagi bisnis global.
Kinerja Lesu, Strategi Baru
Pada kuartal IV, penjualan bersih organik Estee Lauder turun 13%, berbanding terbalik dengan pertumbuhan 8% pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan terutama datang dari segmen skincare dan makeup.
Untuk membalikkan tren tersebut, Estee Lauder tengah mempercepat peluncuran produk baru di kategori skincare, menghadirkan lini harga premium, meningkatkan belanja investasi, serta menjalankan efisiensi biaya di bawah kepemimpinan CEO baru, Stephane de La Faverie, yang menjabat awal tahun ini.
Baca Juga: Udang Beku Asal Indonesia yang Dijual di AS Diduga Terkontaminasi Radioaktif
Sebelumnya, perusahaan pembuat lipstik MAC ini telah menyampaikan akan menanggung biaya restrukturisasi senilai US$1,2 miliar–US$1,6 miliar sebelum pajak pada 2026.
Estee Lauder memperkirakan laba bersih per saham (EPS) yang disesuaikan berada di kisaran US$1,90–US$2,10, lebih rendah dibanding konsensus analis sebesar US$2,21 menurut data LSEG.