kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Tekan defisit, Perancis potong anggran kementerian


Minggu, 30 Juni 2013 / 13:47 WIB
Tekan defisit, Perancis potong anggran kementerian
ILUSTRASI. Batubara. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.


Sumber: Reuters | Editor: Dikky Setiawan

PARIS. Pemerintah Perancis berencana memotong anggaran belanja negara di tahun depan sebesar € 14 miliar atau sekitar US$ 18,2 miliar. Demikian hal itu diungkapkan situs berita Le Monde, Sabtu (29/6).

Le Monde melaporkan, langkah ini ditempuh Perancis sebagai upaya menekan defisit anggaran negara sampai 3% pada tahun 2015. Demi menjinakan defisit tersebut, Pemerintah Perancis akan memotong anggaran kementerian, perusahaan negara, dan anggaran pemerintah daerah.

Pemerintah Perancis berencana memangkas anggaran operasional Kementerian sebesar 2% melalui kebijakan reformasi belanja pegawai. Selain itu, pemerintah Perancis juga akan menurunkan pertumbuhan tahunan upah tenaga kerja menjadi 0,15% dari 3%, terutama melalui pengendalian upah.

Anggaran untuk layanan seperti lembaga penelitian CNRS dan Meteo France diperkirakan juga akan dipotong sebesar 4%. Anggota parlemen Perancis dijadwalkan mengadakan pembahasan awal soal anggaran pemerintah tahun 2014 pada 2 Juli mendatang.

Kamis pekan lalu, Cour des Comptes, sebuah Konsultan Publik mengingatkan, bahwa defisit anggaran Perancis di tahun 2013 akan melampaui target yang ditetapkan sebesar 3,7%. Karena itu, Perancis direkomendasikan untuk memotong pengeluaran sebesar € 13 miliar di tahun depan dan € 15 miliar pada tahun 2015 untuk mencapai target defisit sebesar 3%.

Sebelumnya, dengan perekonomian Perancis yang kembali ke dalam resesi dan tingkat pengangguran yang tinggi, Presiden Perancis, Francois Hollande enggan mempercepat pemotongan anggaran pemerintah.




TERBARU

[X]
×