kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekanan Meningkat, Israel Bakal Banjiri Gaza dengan Bantuan Kemanusiaan


Kamis, 14 Maret 2024 / 07:05 WIB
Tekanan Meningkat, Israel Bakal Banjiri Gaza dengan Bantuan Kemanusiaan
ILUSTRASI. Israel berencana membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan dari berbagai titik masuk. REUTERS TV via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TEL AVIV. Israel berencana "membanjiri" Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan dari berbagai titik masuk, ketika tekanan internasional meningkat untuk mengatasi masalah kelaparan yang semakin meningkat di wilayah kantong yang terkepung itu.

Mengutip Reuters, setelah lebih dari lima bulan perang di Gaza, lembaga-lembaga bantuan telah memperingatkan bahwa 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut menghadapi risiko kelaparan yang semakin besar jika pasokan makanan tidak ditingkatkan secara tajam.

Dan mereka menuduh Israel tidak berbuat cukup untuk memastikan bantuan yang cukup dapat disalurkan.

Israel mengatakan pihaknya tidak membatasi jumlah bantuan yang diperbolehkan masuk ke Gaza, dan menyalahkan kegagalan lembaga bantuan tersebut sebagai penyebab tertundanya bantuan.

Namun Israel menghadapi tuntutan yang meningkat bahkan dari sekutu terdekatnya untuk berbuat lebih banyak.

“Kami berusaha membanjiri wilayah tersebut, membanjirinya dengan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari kepada sekelompok wartawan asing.

Baca Juga: UNRWA Kecam Serangan Israel ke Pusat Bantuan Pengungsi, Satu Staf PBB Meninggal

Sebelumnya pada hari Rabu, militer mengumumkan bahwa enam truk bantuan dengan pasokan dari Organisasi Pangan Dunia telah memasuki bagian utara Jalur Gaza, di mana krisis kelaparan sangat akut, melalui penyeberangan di pagar keamanan yang dikenal sebagai gerbang ke-96.

Hagari menambahkan, lebih banyak konvoi serupa akan menyusul serta pengiriman dari titik masuk lainnya, dilengkapi dengan pengiriman udara dan kargo bantuan melalui laut.

“Kami belajar dan meningkatkan serta melakukan perubahan yang berbeda-beda agar tidak menciptakan rutinitas tetapi menciptakan keragaman cara yang bisa kita masuki,” ujarnya.

Namun Hagari mengakui bahwa memasukkan pasokan ke daerah kantong hanyalah salah satu bagian dari masalah dan masih banyak yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah bagaimana mendistribusikannya secara adil dan efisien kepada orang-orang yang sangat membutuhkan.

“Masalah di Gaza adalah masalah distribusi,” katanya.

Tantangan dalam menyalurkan dan mendistribusikan bantuan dengan aman terlihat jelas pada awal bulan ini ketika konvoi truk bantuan dikepung oleh ribuan orang yang mencoba mendapatkan pasokan dan tentara melepaskan tembakan.

Baca Juga: Netanyahu Bertekad Teruskan Operasi Militer Israel ke Rafah

Puluhan orang tewas dalam insiden tersebut meskipun terdapat perbedaan pendapat yang tajam dari otoritas kesehatan Palestina, yang mengatakan sebagian besar korban tewas ditembak mati dan Israel mengatakan sebagian besar terinjak-injak hingga tewas atau tertabrak truk karena panik.

Sebagian besar bantuan yang masuk ke Gaza disalurkan oleh Israel di Kerem Shalom, sebuah stasiun bea cukai di titik perbatasan antara Mesir, Israel dan Gaza dan kemudian dibawa melalui kota Rafah di selatan, titik penyeberangan penumpang utama antara Mesir dan Gaza.

Namun ketika lembaga-lembaga bantuan kesulitan mendistribusikan bantuan, hal ini menjadi semakin problematis dan semakin banyak tuntutan dari negara-negara besar termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa agar lebih banyak titik persimpangan dibuka.

Baca Juga: PBB Akhirnya Mendapat Rute Baru untuk Mengirim Bantuan ke Gaza Utara

Amerika Serikat telah melakukan pengiriman makanan darurat melalui udara ke Gaza dan berupaya membuka koridor maritim ke wilayah kantong tersebut.

Sebuah kapal yang membawa bantuan saat ini mendekati Gaza dalam uji coba pengiriman maritim, yang diperkirakan akan ditindaklanjuti dengan upaya militer AS untuk mendirikan dermaga di pantai Gaza yang memungkinkan distribusi hingga dua juta makanan sehari.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×