Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza.
Laporan tersebut juga menyebut sejumlah pejabat tinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, terlibat dalam penghasutan genosida.
Israel langsung mengecam temuan itu dan menyebutnya sebagai tuduhan yang skandal.
Baca Juga: Israel Gempur Gaza dengan Serangan Darat Terbesar, Warga Mengungsi Massal
Laporan setebal 72 halaman itu dirilis bertepatan dengan pengumuman Israel memulai operasi darat di Kota Gaza.
Dalam laporannya, komisi memaparkan bukti berupa besarnya jumlah korban tewas, blokade bantuan, pengusiran paksa, hingga penghancuran sebuah klinik fertilitas sebagai dasar kesimpulan adanya genosida.
“Dunia menyaksikan bagaimana janji ‘tidak akan pernah lagi’ diuji dan dikhianati secara nyata. Genosida yang sedang berlangsung di Gaza adalah aib moral sekaligus darurat hukum,” ujar Navi Pillay, Ketua Komisi Penyelidikan untuk Wilayah Pendudukan Palestina, dalam konferensi pers di Jenewa pada Selasa (16/9/2025)
Pillay merupakan mantan hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Ia menambahkan bahwa tanggung jawab kejahatan keji tersebut berada di tangan otoritas Israel tingkat tertinggi.
“Mereka telah mengorkestrasi kampanye genosida selama hampir dua tahun dengan niat khusus untuk menghancurkan kelompok Palestina di Gaza,” ucapnya.
Baca Juga: Israel Gempur Gaza City, Serangan Darat Terbesar Pecah! Ribuan Warga Mengungsi
Israel Tolak Tuduhan
Presiden Israel Isaac Herzog, yang juga disebut dalam laporan itu, menolak temuan tersebut dan menyatakan ucapannya telah disalahartikan.
“Ketika Israel membela rakyatnya dan berusaha mengembalikan sandera, komisi yang tidak bermoral ini justru sibuk menyalahkan negara Yahudi, memutihkan kekejaman Hamas, serta menjadikan korban salah satu pembantaian terburuk di era modern sebagai terdakwa,” ujar Herzog.
Duta Besar Israel untuk PBB di Jenewa Daniel Meron menyebut, laporan itu “skandal” dan “palsu”.
Ia menuding laporan tersebut ditulis oleh “proksi Hamas”. “Israel dengan tegas menolak ocehan fitnah yang diterbitkan komisi ini,” kata Meron.
Israel menuduh komisi memiliki agenda politik dan menolak bekerja sama dalam proses investigasi.
Menanggapi hal itu, Pillay mengatakan, “Saya berharap mereka memberi tahu di mana fakta kami salah, atau setidaknya mau bekerja sama dengan kami.”
Baca Juga: PBB Tuding Israel Berusaha Jadikan Gaza City Tak Layak Huni