kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tengah panas dengan China, India desak Rusia percepat pengiriman sistem rudal S-400


Kamis, 25 Juni 2020 / 11:44 WIB
Tengah panas dengan China, India desak Rusia percepat pengiriman sistem rudal S-400
ILUSTRASI. Rudal canggih S200 buatan Rusia


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Militer China dan India makin aktif di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan setelah terjadi bentrokan terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir pada pekan lalu.

Ketika ketegangan mengancam untuk memanas, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menggunakan kunjungan ke Moskow pada minggu ini untuk mendesak Rusia yang merupakan pemasok senjata terbesar negaranya untuk mempercepat pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumph.

Baca Juga: Usai China, kini India juga memantik bara dalam hubungan dengan Pakistan

Dilansir dari South China Morning Post, senjata tersebut bila dikombinasikan dengan pesawat tempur India yang dirancang untuk pertempuran di kawasan dataran tinggi, dapat menimbulkan ancaman bagi militer China.

India seharusnya menerima pengiriman sistem rudal US $ 5,2 miliar pada Desember 2021, tetapi telah tertunda karena pandemi virus corona.

Baik China dan India memiliki sistem S-300 yang merupakan pendahulu S-400. Tetapi China sudah memiliki sistem pertahanan udara S-400, dengan pengiriman terakhir pada akhir 2018.

Meningkatnya ketegangan antara China dan India mengenai sengketa perbatasan telah mendorong New Delhi untuk meningkatkan pertahanan udara untuk menyamai Beijing. 

Baca Juga: Tensi meninggi, Asia Tenggara bakal jadi arena pertarungan antara China dan Amerika?

Moskow mengklaim S-400 adalah sistem pertahanan udara mutakhir yang dapat mendeteksi dan menembak sasaran termasuk rudal balistik, jet musuh dan drone hingga sejauh 600km (373 mil), pada ketinggian antara 10 meter dan 27 km.

Pertikaian perbatasan antara China dan India terakhir berkobar pada tahun 2017, ketika tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat berselisih selama dua bulan mengenai pembangunan jalan Cina di Doklam, dekat daerah perbatasan tiga persimpangan yang diklaim oleh Cina dan Bhutan yang merupakan sekutu India. 

Tetapi konfrontasi pada pekan lalu di Lembah Galwan adalah yang terburuk dalam beberapa dasawarsa, dengan sedikitnya 20 tentara India terbunuh.

Baca Juga: Kasus corona melonjak, pembukaan Disneyland California akhirnya ditunda

China telah memperluas gudang senjatanya di perbatasan sejak Doklam berselisih. Termasuk dengan jet tempur siluman J-20, helikopter Z-20, jet tempur J-10C dan J-11B yang dimodifikasi, drone multi-peran Wing Loong II, tank ringan Type 99A dan Type 15 yang dapat menangani ketinggian tinggi dan rudal Dongfengnya .

Pakar militer yang bermarkas di Hong Kong, Liang Guoliang mengatakan, meskipun S-400 mungkin dapat mendeteksi dan menembak jatuh jet tempur J-10C dan J-11B, namun senjata itu tidak akan mampu berurusan dengan pesawat tempur siluman J-20 atau hipersonik lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×