kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tentara AS dipastikan akan menetap lebih lama di Afghanistan


Kamis, 19 Agustus 2021 / 08:49 WIB
Tentara AS dipastikan akan menetap lebih lama di Afghanistan
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden melambai ke media saat menaiki Air Force One di Pangkalan Bersama Andrews di Maryland, Amerika Serikat, Jumat (9/7/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tentara Amerika Serikat kemungkinan besar akan menetap lebih lama di Afghanistan menyusul kondisi keamanan yang kembali tak terkendali pasca Taliban mengambil alih kekuasaan pada hari Minggu (15/8).

Berdasarakan keputusan Joe Biden bulan April lalu, batas akhir penarikan pasukan AS dari Afghanistan adalah 31 Agustus 2021. Batas waktu ini sepertinya akan dilewati untuk memastikan evakuasi seluruh warga negara AS selesai.

Pada hari Rabu (18/8), Biden dan Pentagon memastikan bahwa mereka akan fokus mengeluarkan semua warga AS tanpa tersisa.

"Jika ada warga Amerika yang tersisa, kami akan tinggal sampai kami mengeluarkan mereka semua," kata Biden kepada ABC News.

Baca Juga: Inggris akan menggandakan jumlah bantuan kemanusiaan ke Afghanistan tahun ini

Keputusan Biden untuk menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan belakangan ini dikecam oleh banyak pihak. Perginya AS dari Afghanistan dianggap jadi pemicu meningkatnya aktivitas Taliban hingga berhasil menguasai negara tersebut.

Biden membela keputusannya, dengan mengatakan masalah tidak bisa dihindari dalam mengakhiri keterlibatan AS selama 20 tahun di sana.

"Gagasan bahwa entah bagaimana, ada cara untuk keluar tanpa kekacauan yang terjadi, saya tidak tahu bagaimana itu terjadi," katanya, seperti dikutip Reuters.

Biden juga menegaskan bahwa saat ini pihak Taliban bekerja sama untuk membantu AS mengeluarkan semua warga negaranya dari Afghanistan. Tapi, AS mengaku cukup kesulitan dalam mengeluarkan warga Afghanistan yang bersekutu dengan AS.

Baca Juga: Pemimpin Taliban berjanji tak akan bersembunyi lagi

Pada hari Selasa (17/8), Biden mengaku cukup kecewa degan keengganan para tentara Afghanistan, yang telah dilatih tentara AS, untuk memerangi kelompok Taliban yang kini menguasai negara tersebut.

Biden juga menyalahkan pengambilalihan Taliban di Afghanistan pada para pemimpin politik Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu.

"Ini terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan. Para pemimpin politik Afghanistan menyerah dan melarikan diri dari negara itu. Militer Afghanistan menyerah, terkadang tanpa berusaha melawan," ungkap Biden dalam pidatonya di Gedung Putih

Meskipun demikian, Biden merasa keputusan AS untuk menarik pasukannya secara penuh dari Afghanistan adalah keputusan yang tepat.

Dalam pidatonya, Biden mengakui pergerakan Taliban yang cepat kali ini benar-benar di luar dugaan. Sebelumnya intelijen AS memperkirakan bahwa Kabul akan dikuasai Taliban dalam kurun waktu 90 hari.

Selanjutnya: Joe Biden menyayangkan sikap tentara Afghanistan yang enggan memerangi Taliban



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×