Sumber: South China Morning Post,AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Profil menonjol, vokal, dan keterlibatan aktif dalam pekerjaan kesehatan masyarakat internasional telah membuatnya menjadi target utama untuk jenis konspirasi khusus ini."
Di antara klaim paling populer di Afrika adalah gagasan bahwa Gates ingin mengendalikan umat manusia dengan menggunakan implan microchip atau tato digital.
Para ahli teori konspirasi juga menuduh bahwa Gates akan mendapat untung besar dari vaksin dan yayasannya alam mematenkan pengobatan bertahun-tahun yang lalu sebelum mengeluarkan virus corona baru.
Baca Juga: Nilai sumbangan Bill Gates lebih kecil ketimbang filantropi Warren Buffett
Yang lain lagi percaya bahwa dia menciptakan virus untuk pengendalian populasi - titik sensitif di Afrika di mana banyak dari push-back online terlihat berfokus pada masalah vaksin Covid-19 dan percobaan percobaan pada subjek uji lokal.
Sebelum merebak di Afrika, ada klaim palsu yang menargetkan miliarder filantropis Bill Gates sejak awal wabah virus corona menyeruak. Foto-foto dan artikel berita palsu yang dibuat oleh para ahli teori konspirasi tampak dibagikan ribuan kali di platform media sosial dan aplikasi pengiriman pesan, dalam berbagai bahasa. Berdasarkan teori konspirasi tersebut, pendiri Microsoft itulah yang menciptakan wabah tersebut.
Baca Juga: Nama Bill Gates kerap muncul di teori konspirasi vaksin Corona
Melansir South China Morning Post, Gates yang telah menjanjikan US$ 250 juta untuk upaya memerangi pandemi, adalah pihak terbaru dalam serangkaian target online meskipun ada upaya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melawan apa yang disebutnya "infodemik". Infodemik merupakan informasi yang keliru yang dipicu oleh kepanikan dan kebingungan tentang virus corona.