Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Enam orang tewas dalam kebakaran di sebuah tambang emas di provinsi Shandong, yang berada di China bagian timur.
Rabu (17/2) pemerintah setempat pun mengumumkan kampanye baru untuk menutup fasilitas tambang yang tidak aman setelah kecelakaan baru-baru ini.
Asal tahu saja, kebakaran tersebut terjadi pada Selasa (16/2) pukul 06.00 waktu setempat. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan, otoritas setempat menyebut kebakaran itu terjadi saat pemeliharaan di tambang emas Caojiawa yang berada di kota Zhaoyuan,
10 penambang terjebak dalam kebakaran tersebut, di mana empat orang berhasil diselamatkan dan dikirim ke rumah sakit untuk perawatan medis.
Kebakaran itu adalah insiden besar kedua di tambang emas Shandong dalam waktu kurang dari sebulan.
Baca Juga: Tantang militer China di Laut China Selatan, ini yang dilakukan kapal perusak AS
Pada bulan Januari lalu, 11 pekerja yang terperangkap oleh ledakan di tambang Hushan. Proses evakuasi untuk mengeluarkan korban menghabiskan waktu hingga dua minggu di bawah tanah.
Setidaknya 10 penambang tewas, mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan lebih banyak inspeksi keselamatan di sejumlah pertambangan.
Biro darurat provinsi Shandong mengatakan, akan memulai program inspeksi "komprehensif dan menyeluruh" yang berlangsung hingga akhir Maret untuk mengatasi risiko keselamatan di semua tambang non-batubaranya. Mereka yang gagal dalam pemeriksaan akan ditutup.
Tambang China termasuk yang paling mematikan di dunia. Berdasarkan data Administrasi Keselamatan Tambang Nasional, China mencatat 573 kematian terkait ranjau pada tahun 2020.