Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kedua wanita itu juga didorong oleh kontak online mereka untuk bermigrasi ke Filipina Selatan, Afghanistan, atau Afrika untuk bergabung dengan kelompok pro-ISIS di daerah-daerah tersebut.
MHA mengatakan, Retno percaya bahwa umat Islam berkewajiban untuk melakukan perjalanan ke zona konflik lainnya, seperti Palestina dan Kashmir, untuk berperang melawan "musuh-musuh Islam".
Baca Juga: Densus 88 amankan seorang terduga teroris jaringan JAD di Cilincing
Ketiga wanita itu "secara aktif menggalakkan" dukungan kepada ISIS lewat media sosial. Masing-masing menggunakan beberapa akun media sosial untuk mengirim kampanye pro ISIS.
Mereka juga menyumbangkan dana kepada entitas yang berbasis di luar negeri untuk tujuan terkait terorisme. Misalnya, untuk mendukung kegiatan ISIS dan kelompok teroris yang berbasis di Indonesia, Jemaah Anshorut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan ISIS.
Ketiganya menjadi pendukung kuat kelompok teroris. "Turmini percaya, sumbangannya akan memberinya tempat di surga," kata MHA.