Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pentagon mengatakan pada hari Senin bahwa 109 tentara AS telah didiagnosis menderita cedera otak traumatis ringan akibat serangan rudal Iran di sebuah pangkalan di Irak bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan 76 dari anggota layanan itu telah kembali bertugas.
Reuters pertama kali melaporkan pada hari Senin bahwa militer AS sedang bersiap untuk melaporkan peningkatan lebih dari 50% dalam kasus cedera otak traumatis akibat serangan Iran tersebut.
Bulan lalu, 8 Januari, Pentagon mengumumkan bahwa Iran menembakkan puluhan roket ke dua pangkalan udara AS-Irak Rabu pagi waktu Baghdad. Itu merupakan aksi balas dendam pertama Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh pasukan Amerika pekan lalu.
Korps Pengawal Revolusi Islam sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Pentagon mengatakan rudal diluncurkan dari Iran dan menargetkan pangkalan Ayn al-Asad di Irak barat dan fasilitas lain di Erbil.
Pangkalan Ayn al-Asad adalah fasilitas utama AS di Irak.
Kala itu korps Pengawal Revolusi Islam mengatakan bahwa aksi balas dendam lebih lanjut akan dilakukan terkait pembunuhan Soleimani pekan lalu. Ia menyebut serangan itu sebagai awal operasi "Martir Soleimani".
- Amerika Serikat sebut proyek satelit Iran bisa dipakai untuk proyek rudal nuklir
- Proposal perdamaian Timur Tengah Trump: Israel senang, Palestina meradang
- Tiga roket menghantam kedutaan besar AS di Baghdad