kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tersengat serangan siber, bursa Selandia Baru ambruk empat hari beruntun


Jumat, 28 Agustus 2020 / 08:59 WIB
Tersengat serangan siber, bursa Selandia Baru ambruk empat hari beruntun
ILUSTRASI. Bursa saham Selandia Baru anjlok untuk hari keempat pada hari Jumat (28/8/2020) setelah terjadi serangan dunia maya. REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Bursa saham Selandia Baru anjlok untuk hari keempat pada hari Jumat (28/8/2020). Menurut operator bursa NZX Ltd, kondisi ini terjadi setelah adanya masalah konektivitas jaringan terkait dengan dua serangan siber yang ditargetkan terhadap bursa pada minggu ini.

Melansir Reuters, tidak ada kejelasan tentang siapa di balik serangan tersebut dan mengapa Selandia Baru yang menjadi sasaran. Akan tetapi, menurut para ahli, kegagalan berulang untuk menghentikan serangan telah menimbulkan pertanyaan tentang sistem keamanan negara.

Baca Juga: Pelaku teror penembakan masjid di Selandia Baru dijatuhi hukuman seumur hidup

NZX sebelumnya mengatakan bahwa transaksi pasar saham akan dibuka kembali menyusul langkah-langkah yang diberlakukan untuk menjaga konektivitas sistem setelah terjadi serangan dunia maya dari luar negeri.

"Kami saat ini mengalami masalah konektivitas yang tampak serupa dengan yang disebabkan oleh serangan DDoS parah dari luar negeri pada minggu ini," kata NZX dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Baca Juga: Virus corona kembali, Selandia Baru perpanjang pembatasan di Auckland

Akibat permasalah ini, pra-Pembukaan untuk Dewan Utama NZX dan Pasar Pemegang Saham Fonterra diperpanjang, kata bursa. Pasar Utang NZX dihentikan pada pukul 09:58 (2158 GMT).

Masih mengutip Baca Juga: Australia bakal distribusikan vaksin corona gratis ke 25 juta penduduk , NZX kemudian mengatakan bahwa papan utama, pasar utang, dan Pasar Pemegang Saham Fonterra akan melanjutkan perdagangan pada pukul 13.00 waktu setempat.

Bursa Selandia Baru terkena serangan penolakan layanan terdistribusi (distributed denial of service/DDoS) pada hari Selasa dan Rabu, yang memaksa bursa untuk menghentikan perdagangan di pasar tunai dan mengganggu operasi di pasar utangnya, Pasar Pemegang Saham Fonterra, dan pasar derivatif.

Selandia Baru jarang menjadi sasaran serangan semacam itu, tetapi negara tetangganya Australia meningkatkan keamanan sibernya tahun ini setelah terjadi peningkatan insiden serupa.

Baca Juga: Tekan penyebaran virus corona, Selandia Baru turunkan lebih banyak tentara

Australia mengatakan akan menghabiskan A$ 1,66 miliar (US$ 1,19 miliar) selama 10 tahun ke depan untuk memperkuat pertahanan dunia maya.

Bank sentral Selandia Baru mengatakan pada awal tahun ini bahwa serangan dunia maya dapat menghapus sekitar 2% hingga 3% dari keuntungan industri perbankan dan asuransi setiap tahun.

Baca Juga: Australia janjikan beri vaksin corona ke negara tetangga, termasuk Indonesia

Serangan DDoS dirancang untuk membanjiri situs web dan server internet melalui lalu lintas yang tinggi, hingga tidak dapat lagi mengatasi skala data yang diminta.

“Serangan pertama bisa terjadi kapan saja. Tetapi diserang selama empat hari berturut-turut menimbulkan beberapa pertanyaan,” kata Rizwan Asghar, Sekolah Ilmu Komputer di Universitas Auckland kepada Reuters.

“Pertanyaan sebenarnya adalah sumber daya apa yang dialokasikan dan berapa ambang batas yang ditetapkan untuk melindungi dari serangan ini?”




TERBARU

[X]
×