Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Facebook mengatakan pihaknya akan mengurangi distribusi semua konten dan profil yang dijalankan oleh militer Myanmar, dengan mengatakan bahwa pihak militer negara tersebut terus menyebarkan informasi yang salah setelah tentara melakukan kudeta dan menahan para pemimpin sipil pada 1 Februari.
Tindakan tersebut yang ditujukan untuk mengurangi jumlah orang yang melihat konten tersebut akan diterapkan pada halaman resmi yang dijalankan oleh tentara.
Baca Juga: Penyelidik hak asasi PBB serukan sanksi terhadap Myanmar
Halaman ini juga tidak akan muncul di newsfeeds sebagai konten yang direkomendasikan.
Raksasa media sosial itu mengatakan, pihaknya juga telah menangguhkan kemampuan lembaga pemerintah Myanmar untuk mengirim permintaan penghapusan konten ke Facebook melalui saluran normal yang digunakan oleh pihak berwenang di seluruh dunia.
“Secara bersamaan, kami melindungi konten, termasuk pidato politik, yang memungkinkan rakyat Myanmar untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kepada dunia apa yang terjadi di dalam negara mereka,” kata Rafael Frankel, direktur kebijakan publik, negara berkembang APAC.