kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 6 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Terus sebarkan informasi palsu, Facebook kurangi distribusi konten militer Myanmar


Jumat, 12 Februari 2021 / 21:19 WIB
Terus sebarkan informasi palsu, Facebook kurangi distribusi konten militer Myanmar
ILUSTRASI. Militer Myanmar. REUTERS/Stringer 


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Facebook mengatakan pihaknya akan mengurangi distribusi semua konten dan profil yang dijalankan oleh militer Myanmar, dengan mengatakan bahwa pihak militer negara tersebut terus menyebarkan informasi yang salah setelah tentara melakukan kudeta dan menahan para pemimpin sipil pada 1 Februari.

Tindakan tersebut yang ditujukan untuk mengurangi jumlah orang yang melihat konten tersebut akan diterapkan pada halaman resmi yang dijalankan oleh tentara.

Baca Juga: Penyelidik hak asasi PBB serukan sanksi terhadap Myanmar

Halaman ini juga tidak akan muncul di newsfeeds sebagai konten yang direkomendasikan.

Raksasa media sosial itu mengatakan, pihaknya juga telah menangguhkan kemampuan lembaga pemerintah Myanmar untuk mengirim permintaan penghapusan konten ke Facebook melalui saluran normal yang digunakan oleh pihak berwenang di seluruh dunia.

“Secara bersamaan, kami melindungi konten, termasuk pidato politik, yang memungkinkan rakyat Myanmar untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kepada dunia apa yang terjadi di dalam negara mereka,” kata Rafael Frankel, direktur kebijakan publik, negara berkembang APAC.

Selanjutnya: Biden lakukan pembicaraan pertama sebagai Presiden AS dengan Xi Jinping, ini isinya



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×